Jakarta: Di era digital yang cepat dan serba ada ini, semua orang bisa mengakses apa saja termasuk konten pornografi. Mengakses konten pornografi secara berlebihan melalui internet bisa menjadi indikasi bahwa seseorang mengalami kecenderungan adiksi Cybersex yang dapat merugikan individu serta lingkungannya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Seroang Psikolog Klinis, Ilham Anggi Putra, M.Psi., Psikolog mengatakan bahwa adiksi cybersex merupakan suatu fenomena yang saat ini terjadi pada masyarakat modern.
Cybersex sendiri merupakan kegiatan yang menggunakan aktivitas seksual dengan menggunakan media internet, termasuk pornografi dan sex chat. Kegiatan ini menjadi salah satu cara untuk mengatasi ketidaknyamanan akibat dari rasa berharga (self-esteem) yang rendah pada dirinya.
Dia mengatakan, dalam penelitian ditemukan bahwa adiksi pada laki-laki lebih banyak mengalami adiksi yang bersifat soliter, seperti video atau cerita porno, sedangkan perempuan lebih banyak terpaparkan pada aktivitas yang berhubungan dengan komunikasi seperti sex chat atau dating online.
“Hal ini disebabkan karena perempuan lebih bertujuan untuk memenuhi kebutuhan afeksi dari orang lain dengan menggunakan dating online dan sex chat. Sarana tersebut juga diperkuat dengan adanya faktor anonim, sehingga perempuan lebih aman untuk mengeksplorasi aktivitas seksualnya serta mendapatkan penerimaan dan perhatian dari partner chat-nya.”
“Sementara laki-laki lebih menikmati objek visual yang mereka lihat dengan tujuan untuk menyalurkan dorongan seksual, sehingga menonton film atau cerita dewasa lebih banyak terpaparkan pada laki-laki,” lanjutnya.
(Baca juga: Cara Mengatasi Adiksi Terhadap Sesuatu)
.jpg)
(Cybersex sendiri merupakan kegiatan yang menggunakan aktivitas seksual dengan menggunakan media internet, termasuk pornografi dan sex chat. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
Enam komponen
Ilham melanjutkan bahwa ada enam komponen berdasarkan penelitian dari Griffith (2000) yang bisa dijadikan acuan untuk menilai seseorang mengalami adiksi cybersex atau tidak. Berikut tanda-tanda bahwa seseorang memiliki adiksi cybersex.1. Salience
Salience adalah kondisi di mana seseorang merasa bahwa aktivitas cybersex merupakan aktivitas yang paling penting.“Orang merasa bahwa perilaku adiksi itu sebagai hal yang mendominasi pikiran, perasaan, dan perilaku. Contohnya dalam konteks cybersex, Anda terus menerus memikirkan untuk menonton film porno, padahal saat itu Anda sedang bekerja dan kurang mempertimbangkan situasi yang ada saat itu. Dia akan terokupasi untuk melakukan itu,” tuturnya pada Medcom.id.
2. Mood Modification
Seseorang memiliki perasaan yang lebih baik setelah melakukan kegiatan yang berkaitan dengan cybersex. Efek tersebut alhasil membuat seseorang menjadi ketagihan untuk mengulanginya kembali.“Cybersex menjadi strategi coping seseorang. Itulah yang bikin mereka ingin melakukannya terus menerus karena ada perubahan yang bisa bikin dia tenang dan lebih nyaman, ataupun strategi untuk menghindari masalah yang saat ini ia hadapi, seperti sedang banyak tekanan di pekerjaan, dan sebagainya," tuturnya.
3. Tolerance
Toleransi adalah kondisi di mana keinginan untuk melakukan suatu hal semakin meningkat. Kadar yang sebelumnya membuatnya puas lama-kelamaan tidak berefek lagi terharapnya. Hal tersebut dapat terlihat pada intensitas yang terus meningkat.“Ini diukur dari intensitas atau waktu. Misalnya tadinya sejam lama-lama jadi tiga jam. Hal ini dilakukan agar dia mendapatkan sensasi seperti di awal tadi,” tuturnya.
4. Withdrawal
Withdrawal merupakan kondisi ketika seseorang merasakan ketidaknyamanan ketika aktivitas cybersex dihentikan. “Pada momen tertentu ini terlihat saat kita hentikan kegiatan itu kita akan merasakan pengalaman atau efek yang tidak menyenangkan. Jadi gelisah. Jadi keganggu,” tuturnya.5. Conflict
Conflict adalah situasi di mana aktivitas cybersex mengganggu fungsi keseharian Anda sehingga muncul berbagai permasalahan dalam aspek kehidupannya. “Dia mengalami konflik juga di aspek kehidupan lain, misalnya jadi tidak mau kerja, tidak mau mengerjakan tugas,” tuturnya.6. Relapse
Relapse adalah ketika seseorang yang telah berhenti melakukan aktivitas cybersex dalam kurun waktu yang lama, namun tiba-tiba muncul kembali dalam taraf yang lebih parah.“Sering diistilahkan dengan kambuh setelah berhenti dari kegiatan itu. Dia nanti kembali ke pola sebelumnya. Misalnya sudah berhenti dua bulan, sudah merasa aman tiba-tiba kepikiran lagi malah melakukan secara lebih ekstrem lagi dari sebelumnya,” tuturnya.
Bila Anda merasakan enam tanda tersebut terjadi pada diri Anda, bisa jadi kondisi tersebut menginfikasikan bahwa Anda mengalami adiksi cybersex.
Namun, perlu diingat bahwa Anda tidak boleh mendiagnosa atau malabel diri Anda sebelum menyimpulkan dan meyakini diri Anda mengalami adiksi.
Anda perlu berkonsultasi pada tenaga profesional untuk memberikan diagnosa serta treatment atau bantuan yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)