FAMILY

3 Tanda Kehamilan yang Bisa Dilihat pada Grafik Suhu Tubuh Basal (BBT)

A. Firdaus
Selasa 16 September 2025 / 17:01
Jakarta: Grafik suhu tubuh basal (BBT) dapat memberikan beberapa petunjuk penting yang membantu mengenali tanda-tanda awal kehamilan. Dilansir dari Parents, Alyssa Dweck, MS, MD, FACOG memberikan tanda-tandanya.

Berikut ini adalah tiga tanda yang sering diamati pada grafik BBT dan penjelasan mengenai maknanya:
 

1. Hubungan seks pada hari-hari paling subur


Grafik BBT sangat berguna untuk mengetahui apakah hubungan seksual terjadi pada masa paling subur dalam siklus menstruasi. Namun, grafik BBT tidak dapat memprediksi ovulasi sebelum terjadi, tetapi grafik ini dapat menunjukkan kapan ovulasi sebenarnya berlangsung setelah siklus berjalan.

Kehamilan paling mungkin terjadi jika hubungan seksual dilakukan pada dua hari sebelum ovulasi. Dengan melihat grafik BBT, dapat diketahui kapan ovulasi terjadi. Sehingga dapat menilai apakah hubungan seksual terjadi pada waktu yang tepat untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Baca juga: Mitos dan Fakta Hubungan Seks pada Pasangan Suami Istri yang Perlu Kamu Tahu
 

2. Penurunan suhu implantasi


Salah satu fenomena yang kadang muncul pada grafik BBT adalah penurunan suhu implantasi, yaitu penurunan suhu selama satu hari yang terjadi sekitar satu minggu setelah ovulasi. Penurunan ini dianggap sebagai tanda bahwa embrio mulai menempel pada dinding rahim.

Namun, penting untuk diketahui bahwa penurunan suhu ini sering kali hanya merupakan fluktuasi suhu biasa yang terjadi di tengah siklus dan belum tentu menandakan kehamilan.

Keberadaan tanda ini masih menjadi perdebatan di kalangan ahli. Sehingga tidak dapat dijadikan patokan pasti untuk memastikan kehamilan.
 

3. Fase luteal yang lebih panjang dari biasanya


Cara yang paling andal untuk mendeteksi kehamilan melalui grafik BBT adalah dengan mengamati panjang fase luteal, yaitu periode waktu antara ovulasi dan menstruasi berikutnya. Pada umumnya, fase luteal tidak mengalami perubahan signifikan lebih dari satu atau dua hari dari bulan ke bulan, meskipun panjang siklus menstruasi bisa bervariasi.

Jika fase luteal terlihat lebih panjang dari biasanya, misalnya melewati panjang normal setidaknya satu hari, hal ini bisa menjadi indikasi adanya kehamilan.

Apabila fase luteal melewati panjang terpanjang yang pernah dialami selama dua hari berturut-turut, kemungkinan kehamilan semakin tinggi. Pada titik ini, sangat dianjurkan untuk melakukan tes kehamilan guna memastikan kondisi tersebut.

Jika sudah mencapai 18 hari setelah ovulasi tanpa menstruasi, kemungkinan besar kehamilan telah terjadi. Namun, menunggu selama itu tanpa melakukan tes kehamilan bisa terasa sulit, tetapi ini merupakan tanda awal kehamilan yang paling kuat yang dapat dideteksi melalui grafik suhu tubuh basal.
 

Saran untuk melakukan tes kehamilan


Untuk mendapatkan hasil tes kehamilan yang paling akurat, disarankan untuk menunda melakukan tes hingga menstruasi terlambat atau setelah menunjukkan 16 hari suhu tinggi pada grafik BBT.

Melakukan tes terlalu dini dapat membuahkan hasil yang kurang akurat atau negatif palsu. Sehingga menunggu hingga waktu yang tepat sangat dianjurkan. 

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH