FAMILY
5 Tips Mengurangi Ketergantungan Gadget pada Anak dan Remaja
A. Firdaus
Sabtu 13 Desember 2025 / 15:11
Jakarta: Dalam dunia yang semakin didominasi oleh teknologi, kecanduan gadget pada anak-anak dan remaja telah menjadi tantangan besar bagi banyak orang tua, di mana rasanya seperti kereta yang sudah melaju kencang dan sulit dihentikan.
Namun, orang tua memiliki kekuatan untuk mengambil kembali kendali. Mulai dari bekerja sama membuat aturan gadget yang realistis hingga menunjukkan bahwa kehidupan di luar gadget penuh dengan kegiatan menyenangkan.
Dilansir dari Parents, berikut adalah tips dari para ahli untuk membantu anak membangun kebiasaan yang lebih sehat. Dengan konsistensi dan pendekatan yang penuh empati untuk membantu anak mengurangi ketergantungan pada gadget:
Stefanie Mazer, PsyD, psikolog di Palm Beach, Florida menyarankan orang tua untuk bekerja sama dengan anak-anak, dan remaja dalam membuat aturan yang jelas dan masuk akal bagi mereka.
“Tentukan bersama kapan anak kamu boleh menggunakan ponsel atau tablet. Jadilah realistis, artinya jangan mencoba mengurangi waktu penggunaan secara drastis sekaligus atau membatasinya sepenuhnya. Kamu bisa memasang timer pada perangkat jika itu membantu,” kata Mazer.
Saat membuat aturan ini, penting untuk secara sengaja menetapkan aturan yang akan diikuti oleh seluruh keluarga, seperti makan malam tanpa perangkat elektronik.
“Meskipun kesibukan hidup membuat banyak orang lelah dan mencari remote TV, inilah saatnya mempertimbangkan aktivitas alternatif,” kata Matt Glowiak, PhD, LCPC, CAADC, spesialis kecanduan utama di Recovered.org.
“Pergi ke taman, berjalan-jalan, bergabung dengan tim olahraga, mengunjungi perpustakaan, hiking di hutan, dan banyak aktivitas lain dapat melibatkan anak-anak kita di berbagai level yang tidak hanya menjauhkan mereka dari gadget tetapi juga meningkatkan kemampuan dan minat mereka di bidang lain,” tambahnya.
Anak mungkin merasa kunjungan ke taman atau waktu tanpa gadget yang tidak terstruktur secara umum sangat membosankan, tetapi kebosanan bukanlah hal yang buruk.
“Kebosanan adalah bagian penting dari perkembangan anak-anak, dan penting bagi anak kamu untuk mengalami kebosanan secara teratur,” kata Kellyn Smythe, MS, direktur penerimaan di Pacific Quest kepada Parents.
“Waktu tanpa struktur adalah dasar untuk kreativitas, pemecahan masalah, ketahanan emosional, dan perkembangan fungsi eksekutif. Pastikan untuk memiliki lebih banyak waktu tanpa struktur setiap hari daripada screen time,” tambahnya.
Glowiak mengakui bahwa ini bisa menjadi tantangan. Anak-anak dan remaja bukan satu-satunya yang cenderung menghabiskan waktu di depan gadget. Namun, ia mendorong orang tua untuk menjadi teladan dalam kebiasaan gadget yang sehat.
“Penting bagi orang tua untuk menghindari dorongan mereka sendiri terkait screen time, seperti terus-menerus memeriksa ponsel mereka di hadapan anak-anak,” kata Glowiak.
dr. Mazer menyarankan orang tua untuk memperhatikan gejala kecanduan gadget dan penarikan diri, seperti perubahan mood atau kelelahan, saat jauh dari gadget. Jika anak mengalami kesulitan, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan tambahan.
“Konsultasikan dengan dokter anak, konselor, atau terapis,” saran Dr. Mazer.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Namun, orang tua memiliki kekuatan untuk mengambil kembali kendali. Mulai dari bekerja sama membuat aturan gadget yang realistis hingga menunjukkan bahwa kehidupan di luar gadget penuh dengan kegiatan menyenangkan.
Dilansir dari Parents, berikut adalah tips dari para ahli untuk membantu anak membangun kebiasaan yang lebih sehat. Dengan konsistensi dan pendekatan yang penuh empati untuk membantu anak mengurangi ketergantungan pada gadget:
1. Bekerja sama dalam membuat aturan gadget
Stefanie Mazer, PsyD, psikolog di Palm Beach, Florida menyarankan orang tua untuk bekerja sama dengan anak-anak, dan remaja dalam membuat aturan yang jelas dan masuk akal bagi mereka.
“Tentukan bersama kapan anak kamu boleh menggunakan ponsel atau tablet. Jadilah realistis, artinya jangan mencoba mengurangi waktu penggunaan secara drastis sekaligus atau membatasinya sepenuhnya. Kamu bisa memasang timer pada perangkat jika itu membantu,” kata Mazer.
Saat membuat aturan ini, penting untuk secara sengaja menetapkan aturan yang akan diikuti oleh seluruh keluarga, seperti makan malam tanpa perangkat elektronik.
2. Yakinkan anak-anak bahwa ada kehidupan di luar gadget
“Meskipun kesibukan hidup membuat banyak orang lelah dan mencari remote TV, inilah saatnya mempertimbangkan aktivitas alternatif,” kata Matt Glowiak, PhD, LCPC, CAADC, spesialis kecanduan utama di Recovered.org.
“Pergi ke taman, berjalan-jalan, bergabung dengan tim olahraga, mengunjungi perpustakaan, hiking di hutan, dan banyak aktivitas lain dapat melibatkan anak-anak kita di berbagai level yang tidak hanya menjauhkan mereka dari gadget tetapi juga meningkatkan kemampuan dan minat mereka di bidang lain,” tambahnya.
3. Terima kebosanan
Anak mungkin merasa kunjungan ke taman atau waktu tanpa gadget yang tidak terstruktur secara umum sangat membosankan, tetapi kebosanan bukanlah hal yang buruk.
“Kebosanan adalah bagian penting dari perkembangan anak-anak, dan penting bagi anak kamu untuk mengalami kebosanan secara teratur,” kata Kellyn Smythe, MS, direktur penerimaan di Pacific Quest kepada Parents.
“Waktu tanpa struktur adalah dasar untuk kreativitas, pemecahan masalah, ketahanan emosional, dan perkembangan fungsi eksekutif. Pastikan untuk memiliki lebih banyak waktu tanpa struktur setiap hari daripada screen time,” tambahnya.
4. Berikan contoh
Glowiak mengakui bahwa ini bisa menjadi tantangan. Anak-anak dan remaja bukan satu-satunya yang cenderung menghabiskan waktu di depan gadget. Namun, ia mendorong orang tua untuk menjadi teladan dalam kebiasaan gadget yang sehat.
“Penting bagi orang tua untuk menghindari dorongan mereka sendiri terkait screen time, seperti terus-menerus memeriksa ponsel mereka di hadapan anak-anak,” kata Glowiak.
5. Minta bantuan saat dibutuhkan
dr. Mazer menyarankan orang tua untuk memperhatikan gejala kecanduan gadget dan penarikan diri, seperti perubahan mood atau kelelahan, saat jauh dari gadget. Jika anak mengalami kesulitan, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan tambahan.
“Konsultasikan dengan dokter anak, konselor, atau terapis,” saran Dr. Mazer.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)