FAMILY

Mengapa Varises Sering Muncul Saat Kehamilan? Ini Penjelasannya

A. Firdaus
Sabtu 13 Desember 2025 / 13:10
Jakarta: Kehamilan membawa banyak perubahan fisik dan hormonal yang dapat memengaruhi kesehatan pembuluh darah, salah satunya adalah munculnya varises yang sering terlihat sebagai garis-garis biru atau ungu di kaki.

Varises kehamilan adalah pembuluh darah vena yang membesar, membengkak, dan berkelok-kelok di bawah kulit, terutama di kaki, pergelangan kaki, vulva, atau anus.

Kondisi ini, meskipun umum terjadi pada banyak wanita hamil, dipengaruhi oleh berbagai faktor yang meningkatkan risiko, mulai dari perubahan alami dalam tubuh hingga faktor genetik dan gaya hidup.

Menurut dr. Babak Ashrafi dari Superdrug Online Doctor, ada beberapa perubahan alami yang terjadi selama kehamilan yang dapat meningkatkan risiko mengembangkan varises.
“Seiring dengan peningkatan volume darah untuk mendukung bayi kamu, pembuluh darah kamu harus bekerja lebih keras,” jelas dr. Ashrafi dalam Parents.

“Perubahan hormon, seperti peningkatan kadar progesteron, melemaskan dinding pembuluh darah, membuatnya lebih rentan terhadap peregangan. Rahim yang berkembang juga menekan pembuluh darah besar di panggul kamu yang memperlambat aliran darah dari kaki kembali ke jantung,” tambah dr. Ashrafi

Dr. Ashrafi juga mencatat bahwa faktor genetik berperan dalam menentukan risiko terjadinya varises selama kehamilan.

“Beberapa orang secara alami mewarisi pembuluh darah yang lebih rentan meregang atau katup yang tidak berfungsi dengan efisien,” jelasnya.

Jika orang tua atau anggota keluarga dekat memiliki varises, risiko dasar kamu lebih tinggi bahkan sebelum kehamilan.

Selain itu, gaya hidup seperti kurangnya aktivitas fisik atau pekerjaan yang mengharuskan berdiri lama dapat memperburuk risiko. Wanita hamil yang lebih tua atau yang mengalami kehamilan kembar juga lebih rentan karena beban pada tubuh lebih besar.
 

Berapa lama varises bertahan setelah melahirkan?


Varises biasanya hilang seiring pemulihan tubuh setelah melahirkan, tetapi kondisi ini dapat bertahan jika termasuk dalam kategori tertentu sebagai orang tua.

Dr. Ashrafi menjelaskan bahwa mereka yang telah mengalami kehamilan berulang atau memiliki anggota keluarga dekat dengan kondisi pembuluh darah, terutama varises dapat mengalami gejala lebih lama dibandingkan orang tua pertama kali atau mereka tanpa riwayat keluarga.

Dr. Ashrafi merekomendasikan bagi yang mengalami varises setelah kehamilan untuk mempertimbangkan pengobatan seperti terapi laser atau sclerotherapy untuk meredakan gejala.

Dalam banyak kasus, varises akan mulai memudar dalam beberapa minggu hingga bulan setelah melahirkan karena hormon kembali normal dan tekanan pada vena berkurang. Namun, jika varises tidak hilang, itu bisa menjadi tanda bahwa ada masalah vena kronis yang perlu diperiksa lebih lanjut oleh dokter.
 

Apa gejala varises selama kehamilan?


Dr. Kathleen Green, spesialis kebidanan dan kandungan di Maven Clinic, mengatakan bahwa bagi kebanyakan orang hamil, varises umumnya hanya masalah kosmetik.

Namun, orang hamil dengan varises juga dapat mengalami gejala, seperti nyeri kaki, rasa berat atau lelah di kaki, kram kaki di malam hari, pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, dan gatal atau perubahan pembuluh darah yang terlihat.

Gejala ini bisa bervariasi dari ringan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Misalnya, rasa berat di kaki sering terjadi setelah berdiri lama, dan kram malam hari bisa mengganggu tidur. Jika gejala ini muncul, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan tidak ada komplikasi lain.

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH