Sebuah penelitian memproyeksikan jumlah lansia akan semakin meningkat dari 20-an juta jiwa (sekitar 9 persen) pada 2019 menjadi hampir 20 persen dari total jumlah penduduk pada 2045.
Di era pandemi covid-19 dan tatanan baru (new normal) lansia perlu diberikan pengertian yang memadai mengenai kondisi pandemi covid-19 dengan bahasa yang mudah dipahami.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dalam rilis yang diterima Medcom.id, Dr. dr. Purwita Wijaya Laksmi, Sp.PD-KGer, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Geriatri dari RS Pondok Indah – Bintaro Jaya memberikan kunci utama agar lansia tetap sehat di era pandemi covid-19 dan tatanan baru (new normal) dengan tetap berada di rumah disertai implementasi 5 Jaga dan 5 Cukup.
1. Jaga jarak
Upayakan sebisa mungkin menjaga jarak fisik dengan orang lain minimal satu meter. Hindari bersentuhan dengan orang lain termasuk bersalaman, serta jauhi orang sakit.Keluarga dan kerabat yang sedang sakit flu diharapkan tidak melakukan kontak dengan lansia karena dikhawatirkan akan menularkan virus yang sedang diidapnya.
Anggota keluarga atau perawat yang harus mobilitas keluar rumah dan tinggal satu rumah dengan lansia, wajib setiap kali pulang ke rumah menjalankan protokol kesehatan (misalnya tidak duduk/menyentuh barang barang di rumah sebelum mandi dan keramas, mencuci pakaian yang digunakan di luar rumah pada kesempatan pertama, dan sebagainya), senantiasa menjaga jarak, dan tetap menggunakan masker meskipun berada di rumah.
Ekspresi wajah kita akan sulit dikenali ketika menggunakan masker dan dapat menimbulkan salah persepsi oleh lansia, maka saat berkomunikasi perlu mengedepankan bahasa non-verbal.
Posisi lawan bicara berada di dalam lapang pandang lansia dengan jarak terdekat yang tetap aman, menjaga kontak mata, bicara dengan melihat mata lawan bicara.
Tubuh condong ke lawan bicara, serta menjaga intonasi dan volume suara yang tepat perlu dilakukan untuk menunjukkan kesungguhan mendengarkan dan mencegah timbulnya gangguan komunikasi.