Gig Economy telah resmi diluncurkan oleh pemerintah sebagai program pelatihan yang menargetkan generasi Z (Gen Z) sebagai pesertanya. Menjadi bagian dari stimulus ekonomi 17-8-45, program ini dirancang untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional dan mendorong lahirnya pelaku usaha produktif berbasis digital.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa peserta yang menghasilkan karya produktif dari program Gig Economy akan mendapatkan akses KUR senilai Rp10 triliun tersebut.
Pemerintah sudah menyiapkan kalau mereka bisa menghasilkan sesuatu yang seperti produktif, (pemerintah) menyiapkan kredit usaha rakyat sampai dengan Rp 10 triliun,” kata Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis, 18 Desember 2025.
Ia berharap penyaluran KUR senilai Rp10 triliun bagi peserta Gig Economy ini dapat terwujud dan memberikan dampak nyata pada tahun 2026. Setiap proyek yang dihasilkan dari program ini berpotensi mendapatkan akses pembiayaan hingga Rp500 juta, dengan peluang peningkatan angka plafon ke depannya.
"Nanti kalau ada use case, ada case lebih dari Rp 500 juta, kita beri juga kita buka,” tutur Airlangga.
Pemerintah memandang bahwa penyediaan akses pembiayaan merupakan faktor krusial untuk memastikan ekosistem gig economy dapat tumbuh berkelanjutan, sekaligus mendukung terciptanya lapangan kerja baru bagi kalangan muda.
Airlangga menjelaskan bahwa pengembangan sektor gig economy termasuk dalam salah satu sasaran utama program Presiden yang berfokus pada percepatan pertumbuhan ekonomi nasional di berbagai wilayah.
“Target dari program presiden untuk akselerasi ekonomi ini yang ke-8 ini adalah gig economy di 15 kota,” jelasnya.
Selain menyasar Gen Z, program Gig Economy juga membidik sektor kecerdasan buatan (AI) melalui AI Open Innovation Challenge atau Hackathon. Mengamati pertumbuhan AI di Indonesia yang cukup pesat, pemerintah optimis terhadap keberhasilan program ini.
“Pada saat ini Indonesia khusus untuk AI itu tumbuh 127 persen dan 91 juta telah mengalir ke sektor AI di semester I (2025), dan dari hasil research daripada Google, Indonesia adalah negara dengan tingkat adopsi tertinggi di ASEAN,” jelas Airlangga.
“Kemudian di seluruh Asia kita nomor 4, dan nilai pasar AI di Indonesia akan mencapai USD 70,6 miliar,” lanjutnya.
Program Gig Economy ditargetkan menyasar 15 kota di Indonesia dengan Jakarta sebagai lokasi pilot project. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan Jakarta Creative Hub sebagai pusat pelatihan program tersebut.
“DKI menyiapkan gedung ini khusus untuk pengembangan digital, dan tadi baru dibuka 1 lantai, punya potensi 6 lantai atau 7 ribu meter. Sehingga tentu ekosistem AI ini menjadi ekosistem yang penting,” ujar Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News