FAMILY

Ingin Lakukan Proses Bayi Tabung? Dokter Imbau Benahi Lifestyle Dulu!

Aulia Putriningtias
Sabtu 22 Februari 2025 / 09:19
Jakarta: Ketika sulit memperoleh buah hati, melakukan program bayi tabung memang kian populer digunakan. Namun, sebelum melakukan program ini, dokter imbau untuk benar-benar membenahi lifestyle atau gaya hidup bagi pasangan. Mengapa hal ini sangat disarankan?

Bayi tabung sendiri merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kehamilan pada pasangan infertilitas (gangguan kesuburan). Hal ini dilakukan dengan cara mempertemukan sperma dan sel telur di luar tubuh manusia. Kemudian, setelah terjadi pembuahan, sejumlah 2-3 embrio akan ditanam kembali ke rahim calon ibu.

Menurut dr. Mila Maidarti, Sp. O.G, Subsp. F.E.R., Ph.D selaku Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Rumah Sakit Pondok Indah, gaya hidup sangat memengaruhi proses kelancaran program bayi tabung. Mulai dari pola makan, aktivitas fisik, hingga gaya hidup lainnya. Namun, makanan sangat diperhatikan di sini.

“Indikatornya adalah pasti berat badan, tidak semua orang yang kurus itu (benar-benar kurus) ada visceral fat ya namanya, itu tidak kelihatan. Jadi, orang kurus itu belum tentu benar-benar kurus,” jelas dr. Mila dalam temu media di Jakarta, Jumat, 21 Februari 2025.

Ia melanjutkan bahwa untuk memperoleh nutrisi yang baik, tidak dianjurkan untuk berlebihan mengonsumsi karbohidrat kompleks. Hal ini dikarenakan, karbohidrat kompleks akan lebih banyak memecah menjadi lemak dan gula, yang dikhawatirkan menjadi obesitas dan tentunya ini akan menyulitkan calon ibu dalam proses bayi tabung berlangsung.

Baca juga: Ketahui Bedanya IVF dan IVM, Prosedur Bayi Tabung untuk Mengatasi Infertilitas

“Saya tanyakan apakah vitaminnya sudah masuk? Bagaimana lifestyle tiga bulan terakhir? Olahraganya gimana? Terutama soal vitamin D, asam folat, omega 3 sudah masuk semua? Kalau belum, kita belum bisa melakukannya” tambahnya.

Menurutnya, di Indonesia, makanan dipenuhi oleh banyak karbohidrat kompleks, terutama pada segi camilan. Pada calon pasangan, penting untuk memulai gaya hidup yang lebih optimal dan baik, mulai dari tiga bulan sebelum program bayi tabung berlangsung. Baik dari sisi calon ayah maupun ibu, memiliki masalahnya tersendiri ketika tidak menjaga gaya hidup mereka.

“Bayi tabung itu bagi dokter merupakan final step kehamilan. Maka perlu optimal juga kondisinya, jadi lifestyle itu sangat penting sekali Tiga bulan, lifestylenya kita berikan itu tiga bulan. Bukan masalah nasinya, tapi cara ngemilnya itu, remaja belakangan ini kebanyakan ngemilnya apa? Karbohidrat,” ungkapnya.

Dr. Mila sendiri menambahkan bahwa sebaiknya calon pasangan benar-benar menjaga gaya hidup mereka, terutama perihal makanan. Mulailah dengan mengonsumsi sayur-sayuran sebagai camilan dan mengonsumsi nutrisi seimbang, tak berlebihan karbohidrat kompleks dan juga gula.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH