Ilustrasi Pexels
Ilustrasi Pexels

Gejala-gejala Radang Otak yang Perlu Diwaspadai

Rona kesehatan kanker otak
Raka Lestari • 14 September 2020 10:59
Jakarta: Penyakit radang otak dikenal juga dengan ensefalitis. Ada berbagai faktor yang menyebabkan penyakit ini, tetapi yang paling umum terjadi adalah karena adanya infeksi virus.
 
Radang otak ini biasanya menimbulkan gejala yang mirip seperti flu atau tidak ada gejala sama sekali. Pada beberapa kasus, radang otak juga bisa mengancam jiwa.
 
Dilansir dari Mayo Clinic, kebanyakan orang yang mengalai radang otak karena virus memiliki gejala flu ringan seperti berikut:

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


-Sakit kepala
-Demam
-Nyeri pada otot dan persendian
-Lemas dan letih
 
Pada beberapa kasus yang lebih berat, kasusnya bisa termasuk:
-Kebingungan, agitasi atau halusinasi
-Kejang
-Kehilangan kemampuan untuk merasakan atau kelumpuhan pada beberapa area tertentu di wajah atau tubuh
-Otot terasa lemas
-Permasalahan pada kemampuan berbicara atau mendengar
-Kehilangan kesadaran (termasuk koma)
 
Sedangkan pada anak-anak yang berusia lebih muda, gejala dan tanda bisa meliputi:
-Adanya benjolan pada titik lunak (ubun-ubun) pada tengkorak bayi
-Mual dan muntah
-Tubuh terasa kaku
-Nafsu makan yang buruk
-Menjadi lebih rewel
 

 
Penyebab dari radang otak masih belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, yang paling umum adalah disebabkan oleh infeksi virus. Selain itu, infeksi bakteri dan kondisi peradangan tidak menular juga dapat menyebabkan radang otak.
 
Pada dasarnya, ada dua jenis radang otak:

1. Radang otak primer

Kondisi ini terjadi ketika virus atau agen lain secara langsung menginfeksi otak. Infeksi mungkin terkonsentrasi di satu area atau tersebar luas. Infeksi primer mungkin merupakan pengaktifan kembali virus yang tidak aktif setelah penyakit sebelumnya.

2. Radang otak sekunder

Kondisi ini diakibatkan oleh reaksi sistem kekebalan yang rusak terhadap infeksi di tempat lain di tubuh. Alih-alih hanya menyerang sel yang menyebabkan infeksi, sistem kekebalan juga secara keliru menyerang sel-sel sehat di otak. Juga dikenal sebagai ensefalitis pasca infeksi, ensefalitis sekunder sering terjadi dua hingga tiga minggu setelah infeksi awal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif