Walau kebijakan ini mungkin kita pikir bisa buat beberapa orang jadi tidak nyaman, cemas, stres atau bahkan semakin depresi, namun ternyata menurut Psikolog Klinis Dewasa, Yulius Steven, M.Psi., Psikolog, dari Sahabat Kariib, seharusnya dampak PSBB kali ini tidak seberat PSBB yang sebelumnya diterapkan di maret lalu.
“Karena ini adalah PSBB ke-2 setelah bulan Maret lalu, kemungkinan masalah-masalah psikologis yang timbul akibat 'lockdown' diharapkan semakin berkurang. Ini karena orang-orang sudah mengetahui rasanya PSBB dan diharapkan bisa ‘belajar’ dan beradaptasi dari PSBB yang pertama,” ujarnya saat dihubungi Medcom.id.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Namun bila ada yang merasa psikologisnya tegganggu dengan kebijakan ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan seperti berikut ini:
1. Siapkan diri
“Pengumuman ini diberlakukan beberapa hari sebelum PSBB dimulai, pastikan beberapa hari ke depan kita bisa mempersiapkan fisik dan psikologis kita. Misalnya seperti menyelesaikan pekerjaan yang hanya bisa dilakukan di kantor jika akan diberlakukan WFH, atau urusan-urusan lain di luar rumah supaya tidak kebingungan atau tidak kelabakan ketika memang harus di rumah saja,” ujarnya.2. Berefleksi dari PSBB sebelumnya
Ini dilakukan agar Anda bisa lebih mudah beradaptasi kembali dengan situasi yang baru. Beberapa hal yang bisa Anda tanyakan pada diri sendiri dan dijadikan bahan refleksi misalnya:1. Apa yang Anda rasakan saat PSBB pertama kemarin?
2. Apa saja hambatan yang Anda alami selama PSBB baik dalam hidup secara umum, pekerjaan, sekolah, sosial, dan lain-lain?
3. Apa saja yang bisa Anda lakukan di rumah selama PSBB yang mungkin Anda tak bisa lakulan selama masa kerja?
“Dari pertanyaan-pertanyaan refleksi tersebut bisa dijawab, bagaimana saya harus mengatasi hal-hal tersebut ketika PSBB diberlakukan lagi, dan masih punya waktu untuk menyadari selama beberapa hari ke depan,” ujarnya.
3. Tetap terkoneksi dengan orang terdekat
PSBB bukan berarti Anda memutus komunikasi dengan orang lain. Anda bisa tetap melakukannya melalui telepon atau chat.“Pastikan tetap terkoneksi dengan orang-orang terdekat. Ini penting banget buat membangun koneksi dan saling mendukung supaya kita lebih mampu menghadapi stres yang mungkin terjadi akibat PSBB,” paparnya.
4. Buat jadwal dan peraturan di rumah
“Mulai membagi waktu dan membagi peran, serta menetapkan boundaries atau batasan di rumah. Maksudnya adalah tetapkan apa saja yang anggota keluarga bisa dan tidak bisa lakukan selama jam-jam produktif (bekerja/sekolah), bagaimana membagi tanggung jawab mengurus rumah, dan sebaginya,” jelasnya.“Hal ini bertujuan supaya pekerjaaan dan urusan rumah tangga tetap dapat berjalan lancar, tanpa adanya gangguan satu sama lain. Terkadang memang kalau semuanya sudah di rumah saja, batas peran dan waktu menjadi samar,” lanjutnya.
5. Cari informasi tentang pandemi secukupnya
Anda perlu tetap terinformasi di tengah pandemi ini, namun pastikan Anda mencari informasi tersebut secukupnya saja dan dari sumber yang terpercaya. Menurutnya, informasi yang berlebihan akan membuat Anda jadi resah atau cemas.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)