Banjir bandang yang terjadi pada tanggal 25-27 November di Sumatera membawa serta kayu-kayu gelondongan dari hutan, yang mengakibatkan kerusakan di pemukiman warga, infrastruktur vital, hingga membuat terbentuknya aliran sungai baru. Material kayu yang terbawa arus deras ini menjadi bukti nyata betapa parahnya kerusakan hutan Indonesia akibat deforestasi.
Melalui unggahan terbaru di akun media sosial Instagram pribadinya, Jerome yang dikenal sebagai lulusan dari jurusan Matematika Terapan Waseda University Jepang itu mencoba menjelaskan skala kerusakan hutan dengan analogi sederhana agar mudah dipahami publik.
Baca Juga :
Kunjungi Pengungsi Banjir Aceh, Zaskia Adya Mecca Dapat Respons Tak Terduga dari Seorang Bocah
“Dalam 20 tahun terakhir, Indonesia mengalami deforestasi sebanyak 10 juta hektar. 10 juta hektar itu adalah 100 ribu km kuadrat. Dan supaya lebih kebayang, kita konversi ke meter kuadrat jadinya 100 miliar meter kuadrat,” ujar Jerome Polin di Instagram yang dikutip pada Senin, 8 Desember 2025.
Jerome kemudian menggambarkan angka tersebut dengan perbandingan yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari. Ia memberikan analogi sederhana dengan luas dari lapangan sepak bola.
“Satu lapangan sepak bola itu seluas 7.140 meter kuadrat, tadi kita punya 100 miliar meter kuadrat. ini guys sama dengan 14 juta lapangan sepak bola, bayangin,” paparnya antusias.
Tidak berhenti di situ, konten kreator berusia 27 tahun itu juga membandingkan luasan deforestasi dengan wilayah Pulau Bali.
“Next kita hitung kalau pulau Bali. Luas pulau Bali itu 5.780 km kuadrat. Kira-kira 17,7, jadi ada sekitar hampir 18 kali pulau Bali,” kata Jerome.
Ia bahkan menggunakan analogi astronomi untuk menekankan betapa masifnya angka tersebut. Menariknya, hasil perhitungan matematika Jerome menunjukkan bahwa luas dari deforestasi yang terjadi di Indonesia sama dengan jarak antara bumi menuju ke bulan.
“Jarak bumi ke bulan cuma 384.400 km. Artinya kalau kita mau bikin jalan dari bumi ke bulan kita bagi 100 juta dengan 384.400 itu hasilnya adalah 260 kali, kita bisa bangun jalan dari bumi ke bulan dengan luas segini (10 juta hektar),” sambungnya.
Di akhir penjelasannya, Jerome menegaskan bahwa angka 10 juta hektar bukanlah statistik kosong, melainkan gambaran nyata hutan yang hilang dan seharusnya berperan sebagai pelindung masyarakat dari berbagai bencana alam.
“Angka 10 juta hektar ini bukan cuma sekadar statistik tapi ini adalah hutan yang dibabat di Indonesia yang seharusnya hutan itu bisa menjaga kita semua dari banyak bencana,” tutup Jerome Polin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News