Ketentuan ini berlaku untuk seluruh golongan pelanggan, baik rumah tangga, bisnis, industri, fasilitas umum, hingga pelanggan yang masih menerima subsidi.
Mengacu pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2024 Untuk pelanggan non-subsidi, penyesuaian tarif dilakukan setiap tiga bulan dengan mempertimbangkan tiga indikator utama: nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP), dan tingkat inflasi.
Tarif yang berlaku pada triwulan IV 2025 (Oktober–Desember) telah dihitung berdasarkan realisasi indikator makro terbaru. Berikut rincian lengkap tarif per kWh yang berlaku mulai 8 hingga 14 Desember 2025.
1. Rumah Tangga Subsidi
R-1/TR 450 VA: Rp 415 per kWhR-1/TR 900 VA: Rp 605 per kWh
2. Rumah Tangga Non-Subsidi
R-1/TR 900 VA-RTM: Rp 1.352 per kWhR-1/TR 1.300 VA: Rp 1.444,70 per kWh
R-1/TR 2.200 VA: Rp 1.444,70 per kWh
R-2/TR 3.500–5.500 VA: Rp 1.699,53 per kWh
R-3/TR > 6.600 VA: Rp 1.699,53 per kWh
3. Pelanggan Bisnis
B-2/TR 6.600 VA–200 kVA: Rp 1.444,70 per kWhB-3/TM–TT > 200 kVA: Rp 1.114,74 per kWh
4. Pelanggan Industri
I-3/TM > 200 kVA: Rp 1.114,74 per kWhI-4/TT > 30.000 kVA: Rp 996,74 per kWh
5. Instansi Pemerintah & Penerangan Jalan Umum
P-1/TR 6.600 VA–200 kVA: Rp 1.699,53 per kWhP-2/TM > 200 kVA: Rp 1.522,88 per kWh
P-3/TR PJU: Rp 1.699,53 per kWh
L/TR, TM, TT berbagai daya: Rp 1.644,52 per kWh
6. Pelayanan Sosial
S-1/TR 450 VA: Rp 325 per kWhS-1/TR 900 VA: Rp 455 per kWh
S-1/TR 1.300 VA: Rp 708 per kWh
S-1/TR 2.200 VA: Rp 760 per kWh
S-1/TR 3.500 VA–200 kVA: Rp 900 per kWh
S-2/TM > 200 kVA: Rp 925 per kWh
Tarif ini menjadi acuan bagi pelanggan PLN dalam mengatur pemakaian listrik, terutama memasuki akhir tahun ketika kebutuhan energi biasanya meningkat. Pemerintah menegaskan bahwa kebijakan tarif tetap akan terus dievaluasi sesuai dinamika ekonomi dan kondisi global
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News