Emotional eating atau stres makan adalah tindakan makan makanan sebagai respons terhadap perasaan. (Ilustrasi/Pexels)
Emotional eating atau stres makan adalah tindakan makan makanan sebagai respons terhadap perasaan. (Ilustrasi/Pexels)

Penyebab Emotional Eating

Rona psikologi
Sunnaholomi Halakrispen • 29 September 2020 15:58


 
3. Keuangan, stres kerja, dan interaksi sosial

Terlalu banyak atau terlalu sedikit interaksi sosial dapat memengaruhi keinginan kita. Jika pasangan atau teman sekamar Anda cenderung makan banyak junk food, Anda mungkin tergoda untuk melakukannya juga.
 
Mungkin setelah kerja keras, Anda merasa perlu makan banyak gula. Atau mungkin Anda hanya merasa kesepian dan kue hangat seperti pelukan erat di akhir hari kerja yang penuh tekanan. Kondisi ini akan baik-baik saja jika Anda benar-benar mendengarkan tubuh Anda, menghormati keinginan Anda, dan merasa memegang kendali. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Tetapi, berbeda jika stres tampaknya mengarahkan emosi Anda untuk mendapatkan yang terbaik dari Anda. Hal ini mengakibatkan pilihan makanan yang buruk berulang kali, dan inilah saatnya untuk membuat perubahan. 
 
Makanan adalah makanan; itu bukan sahabatmu dan itu bukan musuh terburukmu. Jika Anda mencari makanan untuk memecahkan masalah Anda, Anda akan segera menyadari bahwa itu tidak akan berhasil.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif