FITNESS & HEALTH
4 Prinsip Pereda Anxiety agar Kecemasan Tidak Menguasai Hidupmu
Mia Vale
Senin 23 Juni 2025 / 10:05
Jakarta: Secara psikologis, kecemasan dapat membuat kamu khawatir tentang masa depan, atau membuat kamu merasa takut menghadapi hari esok. Jika pikiran kamu berputar-putar, mungkin akan menyebabkan kesulitan tidur.
Akibatnya mungkin akan merasa malu karena tidak mampu mengendalikan kecemasan, atau bahkan merasa tertekan oleh pikiran diri sendiri.
Baca juga: 5 Tips Jaga Hubungan Pasutri Tetap Intim dan Sehat
Ya, kecemasan sering kali bersifat fisik yang intens. Menukil laman Hay Counselling, kamu mungkin merasakan perut kempis atau sesak, telapak tangan berkeringat, anggota tubuh gemetar, jantung berdebar-debar, napas pendek.
Pun kamu mungkin merasa kaku, bahkan membeku karena ketakutan, atau sangat gelisah sehingga hampir tidak bisa diam. Terkadang gejalanya menyerang begitu tiba-tiba dan parah, sehingga kita menyebutnya 'serangan' panik. Lantas, harus bagaimana?
.jpg)
(Rasa cemas (anxiety) bisa muncul karena berbagai faktor, baik dari dalam diri sendiri maupun dari lingkungan sekitar. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Kebanyakan orang sangat ingin menghilangkannya secepat mungkin saat menghadapi kecemasan. Dan bila kita cari di pencarian Google kata kunci "cara menenangkan kecemasan" akan menghasilkan lebih dari 1,3 miliar hasil.
Jadi, pastinya tidak ada kekurangan saran di luar sana! Namun, menurut dr. Anton Budi Asih, pemilik RS Budi Asih Cikarang, ada beberapa prinsip penting yang harus dimiliki oleh orang anxiety.
Ingat, hidup tidak dua kali. Jadi, cara kita berbicara pada diri sendiri, secara internal, sangatlah penting. Jika kita menyebut kecemasan kita sebagai hal yang "bodoh", atau menilai diri kita sebagai "pecundang" karena tidak tenang, hal ini pasti akan menambah stres kita.
Sebaliknya, sayangilah diri sendiri! Bahagiakan diri sendiri, berdamai dengan masalah lampau bila kamu belum move on dengan masa lalu. Akui kerja keras yang kamu lakukan untuk hidup tenang dan mengatasi kecemasan, hari demi hari. Jangan bebani diri dengan kecemasan yang tak kunjung usai.
"Masalah itu selalu ada, entah itu yang datang atau dari diri kita yang bikin. Nah, kamu kan pasti bisa bedain mana masalah yang penting atau enggak penting. Masalah yang enggak penting dan sama sekali enggak penting, enggak usah dipikirin, sebodo amat.
Jadi kamu hanya mikirin masalah yang penting aja," papar dr. Anton, melalui postingan di akun Instagram pribadinya @antonbudiasih. Bagi dr Budi, kita harus bisa mengatakan kepada diri sendiri untuk berhenti khawatir tidak akan banyak berpengaruh akan masalah yang timbul.
Orang anxiety itu kadang belum apa-apa sudah memikirkan hari esok bagaimana. Jangan lakukan itu! Karena tidak ada yang tahu, apa yang akan terjadi esok hari. Masa depan itu tidak ada yang pasti, jadi jangan dipikirkan terlalu berat. Biarkan otak dan tubuh kamu rileks, tanpa memikirkan sesuatu yang berlebihan dan belum terjadi.
Mungkin kamu memiliki pengalaman masa lalu yang kurang baik. Tapi coba kamu pikir, setelah apa yang dialami, ternyata kamu bisa sampai pada titik sekarang ini. Itu artinya, semua baik-baik saja, bukan? Misal kamu memiliki tekanan kerja yang berat, tapi pada akhirnya kamu bisa menjalaninya, apapun hasilnya.
Itu artinya semua akan berlalu, dan kamu bisa melaluinya. Kamu baik-baik saja. Jadi sebenarnya, apa yang kamu pikirkan secara berlebihan, semua akan berlalu. Itu yang harus dirumuskan dalam hidup orang anxiety, semua akan berlalu!
Baca juga: Soroti Komunitas 'Fantasi Sedarah', Nyata Hadirnya Penyimpangan Seksual dalam Keluarga Sendiri
Mencari tahu penyebab, makna pribadi, dan solusi ideal untuk kecemasan kamu bisa jadi sulit. Sebagian orang merasa nyaman melakukannya sendiri.
Namun, jika kamu lebih suka menjalani proses ini dengan pemandu profesional, konseling dapat membantu. Dengan perangkat fisik dan mental yang tepat, rencana tindakan yang tepat, dan kebaikan hati, kecemasan tidak harus menguasai hidupmu!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Akibatnya mungkin akan merasa malu karena tidak mampu mengendalikan kecemasan, atau bahkan merasa tertekan oleh pikiran diri sendiri.
Baca juga: 5 Tips Jaga Hubungan Pasutri Tetap Intim dan Sehat
Ya, kecemasan sering kali bersifat fisik yang intens. Menukil laman Hay Counselling, kamu mungkin merasakan perut kempis atau sesak, telapak tangan berkeringat, anggota tubuh gemetar, jantung berdebar-debar, napas pendek.
Pun kamu mungkin merasa kaku, bahkan membeku karena ketakutan, atau sangat gelisah sehingga hampir tidak bisa diam. Terkadang gejalanya menyerang begitu tiba-tiba dan parah, sehingga kita menyebutnya 'serangan' panik. Lantas, harus bagaimana?
1. Meredakan gejala kecemasan
.jpg)
(Rasa cemas (anxiety) bisa muncul karena berbagai faktor, baik dari dalam diri sendiri maupun dari lingkungan sekitar. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Kebanyakan orang sangat ingin menghilangkannya secepat mungkin saat menghadapi kecemasan. Dan bila kita cari di pencarian Google kata kunci "cara menenangkan kecemasan" akan menghasilkan lebih dari 1,3 miliar hasil.
Jadi, pastinya tidak ada kekurangan saran di luar sana! Namun, menurut dr. Anton Budi Asih, pemilik RS Budi Asih Cikarang, ada beberapa prinsip penting yang harus dimiliki oleh orang anxiety.
2. Hidup sekali, pilih happy!
Ingat, hidup tidak dua kali. Jadi, cara kita berbicara pada diri sendiri, secara internal, sangatlah penting. Jika kita menyebut kecemasan kita sebagai hal yang "bodoh", atau menilai diri kita sebagai "pecundang" karena tidak tenang, hal ini pasti akan menambah stres kita.
Sebaliknya, sayangilah diri sendiri! Bahagiakan diri sendiri, berdamai dengan masalah lampau bila kamu belum move on dengan masa lalu. Akui kerja keras yang kamu lakukan untuk hidup tenang dan mengatasi kecemasan, hari demi hari. Jangan bebani diri dengan kecemasan yang tak kunjung usai.
3. "Bodo amat" dengan masalah enggak penting
"Masalah itu selalu ada, entah itu yang datang atau dari diri kita yang bikin. Nah, kamu kan pasti bisa bedain mana masalah yang penting atau enggak penting. Masalah yang enggak penting dan sama sekali enggak penting, enggak usah dipikirin, sebodo amat.
Jadi kamu hanya mikirin masalah yang penting aja," papar dr. Anton, melalui postingan di akun Instagram pribadinya @antonbudiasih. Bagi dr Budi, kita harus bisa mengatakan kepada diri sendiri untuk berhenti khawatir tidak akan banyak berpengaruh akan masalah yang timbul.
4. Semua akan berlalu
Orang anxiety itu kadang belum apa-apa sudah memikirkan hari esok bagaimana. Jangan lakukan itu! Karena tidak ada yang tahu, apa yang akan terjadi esok hari. Masa depan itu tidak ada yang pasti, jadi jangan dipikirkan terlalu berat. Biarkan otak dan tubuh kamu rileks, tanpa memikirkan sesuatu yang berlebihan dan belum terjadi.
5. Semua baik-baik saja
Mungkin kamu memiliki pengalaman masa lalu yang kurang baik. Tapi coba kamu pikir, setelah apa yang dialami, ternyata kamu bisa sampai pada titik sekarang ini. Itu artinya, semua baik-baik saja, bukan? Misal kamu memiliki tekanan kerja yang berat, tapi pada akhirnya kamu bisa menjalaninya, apapun hasilnya.
Itu artinya semua akan berlalu, dan kamu bisa melaluinya. Kamu baik-baik saja. Jadi sebenarnya, apa yang kamu pikirkan secara berlebihan, semua akan berlalu. Itu yang harus dirumuskan dalam hidup orang anxiety, semua akan berlalu!
Baca juga: Soroti Komunitas 'Fantasi Sedarah', Nyata Hadirnya Penyimpangan Seksual dalam Keluarga Sendiri
Mencari tahu penyebab, makna pribadi, dan solusi ideal untuk kecemasan kamu bisa jadi sulit. Sebagian orang merasa nyaman melakukannya sendiri.
Namun, jika kamu lebih suka menjalani proses ini dengan pemandu profesional, konseling dapat membantu. Dengan perangkat fisik dan mental yang tepat, rencana tindakan yang tepat, dan kebaikan hati, kecemasan tidak harus menguasai hidupmu!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)