Angin duduk atau angina (angina pectoris) adalah penyakit yang ditandai dengan nyeri dada akibat otot jantung kurang mendapatkan pasokan oksigen dari darah. Metro TV
Angin duduk atau angina (angina pectoris) adalah penyakit yang ditandai dengan nyeri dada akibat otot jantung kurang mendapatkan pasokan oksigen dari darah. Metro TV

Apa itu Angin Duduk? Ini Penyebab, Gejala, Beserta Jenisnya

Rona kesehatan jantung jantung
MetroTV • 07 Desember 2022 15:07
Jakarta: Angin duduk atau angina (angina pectoris) adalah penyakit yang ditandai dengan nyeri dada akibat otot jantung kurang mendapatkan pasokan oksigen dari aliran darah. Pasokan darah ke otot jantung terganggu karena adanya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah.

Penyebab angin duduk


Jantung membutuhkan cukup darah yang kaya oksigen agar jantung dapat bekerja dengan baik. Darah untuk jantung dialirkan oleh dua pembuluh besar yang disebut sebagai pembuluh koroner. Penyebab utama angin duduk adalah terjadinya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh koroner tersebut.

Gejala angin duduk

Angin duduk dapat terjadi secara tiba-tiba, bahkan ketika sedang beristirahat. Angin duduk juga sering muncul ketika penderitanya sedang beraktivitas, karena saat beraktivitas jantung memompa darah lebih cepat.
 
Dilansir dari berbagai sumber, gejala utama angin duduk adalah nyeri dada yang terasa seperti ditindih atau ditekan benda berat. Nyeri yang timbul akibat angin duduk dapat menyebar ke bagian tubuh lain, seperti leher, lengan, bahu, punggung, rahang, dan gigi.
 
Pada perempuan, nyeri dada dapat terasa seperti ditusuk benda tajam.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Beberapa gejala lain yang biasanya dirasakan oleh pengidap angin duduk antara lain sesak napas, tubuh terasa lelah, mual, pusing, gelisah, mengeluarkan keringat berlebihan, bahkan bisa sampai pingsan.

Jenis-jenis Angin Duduk

Ternyata angin duduk atau angina memiliki beragam jenis dan perbedaan. Baik dari sisi penyebab, gejala, dan efek. Berikut jenis-jenis angin duduk yang ada:

1. Angina stabil


Umumnya, kondisi ini dipicu oleh aktivitas fisik, misalnya olahraga. Saat seseorang berolahraga, jantungnya akan membutuhkan lebih banyak oksigen dari aliran darah. Kebutuhan tersebut tidak akan tercukupi jika terjadi penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh koroner.
 
Serangan angin duduk stabil juga dapat dipicu oleh hal lain, seperti merokok, stres, makan berlebihan, dan udara dingin.
 
Baca: Penyakit Jantung Memiliki Gejala Tersembunyi dan Ini Cara Mengenalinya

2. Angina tidak stabil


Keadaan ini dipicu oleh timbunan lemak atau pembekuan darah yang mengurangi atau menghalangi aliran darah menuju jantung. Meskipun pengidap sudah mengonsumsi obat dan istirahat, tetapi nyeri dada akibat angin duduk tidak stabil akan tetap ada.
 
Jika tidak ditangani dengan baik, serangan angin duduk tidak stabil bisa berkembang menjadi serangan jantung.

3. Angina varian (angin duduk prinzmetal)


Pada keadaan ini, arteri jantung menyempit sementara akibat spasme atau kekakuan pembuluh darah. Orang yang sedang beristirahat pun bisa terkena angin duduk varian. Hal ini dikarenakan angin duduk varian dapat terjadi kapan saja.
 
Penyempitan sementara pada pembuluh darah ini menyebabkan pasokan oksigen dari aliran darah ke jantung menurun dan timbulah nyeri dada. Gejala pada angin duduk varian ini dapat diredakan dengan obat-obatan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(SUR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif