Gula. DOK HuffingtonPost.com
Gula. DOK HuffingtonPost.com

Erythritol, Pemanis Rendah Kalori yang Bisa Mengancam Otak dan Jantung

Renatha Swasty • 10 November 2025 11:46
Jakarta: Saat ini ada banyak pilihan pemanis pengganti gula pasir, salah satunya adalah erythritol, yang termasuk gula alkoho. erythritol merupakan pemanis rendah kalori yang banyak digunakan.
 
Pemanis ini sering ditemukan dalam produk yang mengusung klaim less sugar karena rasanya hampir sama manisnya dengan gula tebu, namun kalorinya lebih rendah sehingga tidak mudah menyebabkan kenaikan berat badan.
 
Selama ini, erythritol dianggap aman sebagai pengganti gula. Namun, penelitian terbaru menunjukkan pemanis populer ini berpotensi merusak salah satu penghalang pelindung tubuh yang paling vital dengan risiko serius bagi kesehatan jantung dan kemungkinan terjadinya stroke. 

Mengutip Science Alert, berikut beberapa risiko yang bisa muncul dari konsumsi rutin erythritol sebagai pengganti gula:

Risiko rutin konsumsi erythritol

1. Blood-Brain Barrier: Perlindungan otak bisa terganggu

Penelitian dari University of Colorado menunjukkan erythritol bisa merusak sel pada blood-brain barrier, penghalang pelindung otak yang berfungsimenahan zat berbahaya sekaligus membiarkan nutrisi penting masuk ke otak.
 
Dalam studi terbaru, peneliti menaruh sel blood-brain barrier pada kadar erythritol yang biasanya ada setelah minum minuman ringan manis. Hasilnya, sel-sel ini mengalami kerusakan berantai dan membuat otak lebih rentan terhadap pembekuan darah yang merupakan penyebab utama stroke.

2. Stres oksidatif dan kerusakan sel

Erythritol juga memicu stres oksidatif, yaitu kondisi di mana sel dibanjiri molekul berbahaya (radikal bebas) sekaligus menurunkan pertahanan antioksidan tubuh. Akibatnya, sel tidak bisa bekerja dengan baik dan beberapa bahkan mati.

3. Penyempitan pada pembuluh darah

Pemanis ini juga memengaruhi cara pembuluh darah mengatur aliran darah. Biasanya, pembuluh darah akan melebar saat tubuh membutuhkan lebih banyak darah, misalnya saat berolahraga dan menyempit saat kebutuhan menurun. Namun, erythritol dapat mengganggu proses alami ini.
 
Proses ini dikendalikan oleh dua molekul penting yaitu nitric oxide, yang membuat pembuluh darah melebar dan endothelin-1 yang menyempitkannya. Studi menemukan erythritol mengganggu sistem ini dengan menurunkan produksi nitric oxide dan meningkatkan endothelin-1. Akibatnya, pembuluh darah tetap menyempit secara berbahaya sehingga pasokan oksigen dan nutrisi ke otak bisa berkurang.  

4. Penyakit jantung dan stroke

Ketidakseimbangan ini menjadi tanda peringatan stroke iskemik, yaitu stroke yang disebabkan oleh pembekuan darah yang menyumbat pembuluh di otak. Erythritol juga mengganggu mekanisme alami tubuh untuk melawan pembekuan darah.
 
Biasanya, saat terjadi sumbatan, sel melepaskan tissue plasminogen activator, zat yang melarutkan bekuan sebelum menimbulkan stroke. Namun, pemanis ini bisa menghambat mekanisme tersebut, sehingga pembekuan darah berpotensi menyebabkan kerusakan.
 
Temuan laboratorium ini sejalan dengan hasil studi pada manusia yang cukup mengkhawatirkan. Beberapa penelitian observasional besar menunjukkan orang yang rutin mengonsumsi erythritol memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke.

Fakta Erythritol

Erythritol mempunyai posisi unik di dunia pemanis. Berbeda dengan pemanis buatan seperti aspartam atau sucralose, erythritol termasuk sugar alcohol, senyawa alami yang juga diproduksi tubuh dalam jumlah kecil.
 
Apabila dibandingkan dengan sucralose yang 320 kali lebih manis dari gula, erythritol hanya sekitar 80 persen manis gula, sehingga lebih mudah digunakan dalam resep tanpa rasa terlalu kuat. Saat ini, erythritol banyak ditemukan di ribuan produk terutama makanan sugar-free dan keto-friendly.
 
European Food Standards Agency dan FDA AS telah menyetujui erythritol aman dikonsumsi. Namun penelitian baru ini menambah bukti alternatif gula 'alami' bisa membawa risiko kesehatan yang tak terduga.
 
Erythritol memang bisa membantu kontrol berat badan dan gula darah, tapi penggunaan rutin berisiko melemahkan sel otak dan meningkatkan masalah jantung. Jadi kamu sebaiknya berhati-hati dan mempertimbangkan pilihan pemanis lain yang lebih aman. (Syifa Putri Aulia)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan