Budi mengatakan dokter yang dikirim bukan hanya dokter yang sudah memiliki izin praktik tapi juga dokter co-assistant (koas) hingga dokter magang.
"Jadi rencana kita minggu depan kita akan ngirim dokter. Jadi siapa pun dokter, mau dokter koas, dokter internship, atau dokter spesialis," ujar Budi dalam 2025 International Symposium on ECED di Jakarta, Rabu, 17 Desember 2025.
Ia memaparkan saat ini masih dilakukan pemetaan untuk pengiriman dokter karena banyaknya wilayah yang harus disasar. Dia tidak ingin pengiriman dokter tidak terukur pada wilayah tertentu, sehingga di satu wilayah bisa terjadi penumpukan dokter.
"Sebenarnya itu banyak yang pengin membantu ke Aceh. Cuma kita kan belum atur dengan rapi. Jadi ada satu peta misalnya Tamiang yang lagi ramai, semua dokter datang ke sana, ya penuh. Sebenarnya kebutuhannya enggak sebanyak itu," tutur dia.
Budi menegaskan penyebaran dokter harus bisa merata dan sesuai kebutuhan. Misalnya, saat ini sangat dibutuhkan dokter di Kabupaten Benar Meriah.
"Ada daerah-daerah lain seperti Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah yang masih terisolasi, itu sebenarnya butuh dokter juga. Sekarang kita udah atur, kita udah petakan, butuhannya berapa banyak," sebut dia.
Baca Juga :
Dewan Profesor USK Kirim Surat Terbuka ke Presiden Prabowo Desak Buka Akses Bantuan Internasional
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto meminta Menkes Budi Gunadi Sadikin mengirimkan dokter magang dan dokter koas ke lokasi bencana Sumatra. Menurutnya, hal itu dapat membantu korban bencana.
Hal ini disampaikan Prabowo dalam Rapat Koordinasi dengan sejumlah menteri di Aceh pada Minggu, 7 Desember 2025. Saat rapat itu, terdapat pembicaraan terkait pengiriman dokter antara Prabowo dengan Budi.
"Kalau koas boleh enggak diterjunkan? Sudah boleh?" tanya Prabowo dalam rapat tersebut.
Budi saat itu mengatakan dokter berstatus magang boleh saja membantu. Tapi dokter magang itu membutuhkan dokter pendamping.
"Dokter yang internship Pak, tapi harus ada dokter pendamping. Saya sebenarnya kalau diizinkan saya pinjam 300 dokter kita deploy tiga bulan ke puskesmas-puskesmas," ujar Budi.
Prabowo lalu meminta Budi untuk mengecek jumlah dokter magang di perguruan tinggi. Prabowo merasa perguruan tinggi dapat membantu.
"Sekarang dicek ya Pak, internship kita sudah berapa yang bisa. 74? Bisa juga kan? Ya kalau koasnya, saya kira bisa itu perguruan tinggi dikerahkan juga intern-nya, internship," ujar Prabowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News