Jakarta: Fenomena astronomi menarik akan kembali menghiasi langit Indonesia. Pada Rabu, 5 November 2025, bulan purnama akan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi, sebuah fenomena yang dikenal sebagai Supermoon atau Purnama Perige. Momen langka ini diprediksi menjadi Supermoon terbesar dan paling terang sepanjang tahun 2025.
Fenomena ini dapat disaksikan langsung oleh masyarakat Indonesia tanpa bantuan alat khusus, asalkan kondisi cuaca cerah. Berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui tentang Supermoon 5 November 2025:
1. Apa Itu Supermoon?
Supermoon terjadi ketika bulan purnama bertepatan dengan perigee, yaitu titik terdekat Bulan dalam orbit elipsnya mengelilingi Bumi. Orbit Bulan tidak sepenuhnya bulat, melainkan berbentuk elips, sehingga ada kalanya Bulan berada sangat dekat dengan Bumi (perigee) dan ada kalanya sangat jauh (apogee).
2. Supermoon Terdekat Sepanjang 2025
Supermoon 5 November ini sangat istimewa. Jarak Bumi-Bulan saat Purnama ini adalah sekitar 356.980 kilometer. Bahkan, titik perigee pada 6 November tercatat sebagai jarak terpendek antara Bumi dan Bulan sepanjang tahun 2025 (sekitar 356.833 km). Karena jarak yang ekstrem dekat ini, Bulan akan tampak 14% lebih besar dan 30% lebih terang dibandingkan Bulan Purnama biasa.
3. Waktu Puncak Supermoon
Dikutip dari akun Instagram @infobmkg, puncak Fase Purnama terjadi pada 5 November 2025 pukul 20.19 WIB. Jarak Bumi - Bulan saat Fase Purnama 5 November 2025 adalah 356.980 km (Purnama Perige). Dengan ukuran Semi-Diameter Bulan sebesar 16' 43,87". Kemudian, Bulan saat di Perige terjadi pada 6 November 2025 pukul 05.28 WIB (yang teramati di belahan Bumi yang masih malam hari).
 
 
4. Dinamakan Beaver Moon
Purnama di bulan November secara tradisional dikenal di Amerika Utara sebagai Beaver Moon (Bulan Berang-berang). Nama ini berasal dari kebiasaan penduduk asli Amerika yang memasang perangkap berang-berang pada bulan ini sebelum danau membeku. Di Indonesia, nama ini lebih dikenal sebagai penanda musim.
5. Dapat Memicu Pasang Air Laut
BMKG mengingatkan, meskipun Supermoon merupakan tontonan yang indah, tarikan gravitasi Bulan yang lebih kuat karena jaraknya yang dekat dapat menyebabkan Pasang Air Laut Maksimum atau Banjir Rob yang lebih ekstrem di wilayah pesisir.
6. Tidak Ada Efek Bahaya yang Signifikan
Meskipun ada mitos yang mengaitkan Supermoon dengan bencana alam, para ilmuwan menegaskan tidak ada bukti ilmiah yang masuk akal bahwa Supermoon menyebabkan bencana super. Efek yang mungkin dirasakan lebih bersifat psikologis atau terkait dengan peningkatan pasang surut air laut yang normal terjadi saat bulan purnama.
Itulah 6 hal yang perlu diketahui mengenai Supermoon 5 November. Supermoon 5 November akan menjadi salah satu pemandangan langit paling terang di tahun 2025.
(Sheva Asyraful Fali)
  
  
  
    Jakarta: Fenomena astronomi menarik akan kembali menghiasi langit Indonesia. Pada Rabu, 5 November 2025, bulan purnama akan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi, sebuah fenomena yang dikenal sebagai 
Supermoon atau Purnama Perige. Momen langka ini diprediksi menjadi Supermoon terbesar dan paling terang sepanjang tahun 2025. 
Fenomena ini dapat disaksikan langsung oleh masyarakat Indonesia tanpa bantuan alat khusus, asalkan kondisi cuaca cerah. Berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui tentang Supermoon 5 November 2025:
1. Apa Itu Supermoon?
Supermoon terjadi ketika bulan purnama bertepatan dengan perigee, yaitu titik terdekat Bulan dalam orbit elipsnya mengelilingi Bumi. Orbit Bulan tidak sepenuhnya bulat, melainkan berbentuk elips, sehingga ada kalanya Bulan berada sangat dekat dengan Bumi (perigee) dan ada kalanya sangat jauh (apogee).
2. Supermoon Terdekat Sepanjang 2025
Supermoon 5 November ini sangat istimewa. Jarak Bumi-Bulan saat Purnama ini adalah sekitar 356.980 kilometer. Bahkan, titik perigee pada 6 November tercatat sebagai jarak terpendek antara Bumi dan Bulan sepanjang tahun 2025 (sekitar 356.833 km). Karena jarak yang ekstrem dekat ini, Bulan akan tampak 14% lebih besar dan 30% lebih terang dibandingkan Bulan Purnama biasa.
3. Waktu Puncak Supermoon
Dikutip dari akun Instagram @infobmkg, puncak Fase Purnama terjadi pada 5 November 2025 pukul 20.19 WIB. Jarak Bumi - Bulan saat Fase Purnama 5 November 2025 adalah 356.980 km (Purnama Perige). Dengan ukuran Semi-Diameter Bulan sebesar 16' 43,87". Kemudian, Bulan saat di Perige terjadi pada 6 November 2025 pukul 05.28 WIB (yang teramati di belahan Bumi yang masih malam hari).
 
 
4. Dinamakan Beaver Moon
Purnama di bulan November secara tradisional dikenal di Amerika Utara sebagai Beaver Moon (Bulan Berang-berang). Nama ini berasal dari kebiasaan penduduk asli Amerika yang memasang perangkap berang-berang pada bulan ini sebelum danau membeku. Di Indonesia, nama ini lebih dikenal sebagai penanda musim.
5. Dapat Memicu Pasang Air Laut
BMKG mengingatkan, meskipun Supermoon merupakan tontonan yang indah, tarikan gravitasi Bulan yang lebih kuat karena jaraknya yang dekat dapat menyebabkan Pasang Air Laut Maksimum atau Banjir Rob yang lebih ekstrem di wilayah pesisir.
6. Tidak Ada Efek Bahaya yang Signifikan
Meskipun ada mitos yang mengaitkan Supermoon dengan bencana alam, para ilmuwan menegaskan tidak ada bukti ilmiah yang masuk akal bahwa Supermoon menyebabkan bencana super. Efek yang mungkin dirasakan lebih bersifat psikologis atau terkait dengan peningkatan pasang surut air laut yang normal terjadi saat bulan purnama. 
Itulah 6 hal yang perlu diketahui mengenai Supermoon 5 November. Supermoon 5 November akan menjadi salah satu pemandangan langit paling terang di tahun 2025.
(
Sheva Asyraful Fali)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di 
            
                
                
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RUL)