Ilustrasi Gerhana Bulan Total. MI/Susanto
Ilustrasi Gerhana Bulan Total. MI/Susanto

Kenapa Bulan Bisa Berwarna Merah Saat Gerhana Total? Ini Jawabannya

Renatha Swasty • 08 September 2025 19:03
Jakarta: Bulan ternyata tidak hanya memiliki satu warna, biasanya ia akan bersinar dengan warna putih terang atau terkadang kuning keemasan. Namun, di momen-momen langka, bulan juga dapat terlihat berwarna merah tembaga.
 
Fenomena ini dikenal sebagai gerhana bulan total. Saat terjadi gerhana bulan total, permukaan bulan berubah menjadi merah indah yang sering disebut blood moon atau “bulan darah”.
 
Dilansir dari laman Space, hal ini terjadi karena peran atmosfer bumi dan cahaya matahari yang menghasilkan efek menakjubkan di langit malam. Simak lebih lengkap penjelasannya di sini.

Gerhana bulan total terjadi ketika bulan purnama masuk sepenuhnya ke dalam bayangan bumi, yang disebut umbra. Pada saat itu, bulan tidak hilang dalam kegelapan, melainkan berubah warna menjadi merah jingga.
 
Pada momen ini, orang yang melihat ke langit akan menyaksikan bulan perlahan berubah warna dari abu-abu terang menjadi merah gelap, oranye, bahkan tembaga. Selama beberapa waktu, seluruh permukaan bulan memancarkan cahaya berwarna kemerahan ini. Setelah itu, warnanya perlahan kembali normal ketika bulan keluar dari bayangan bumi.
 
Jawaban mengapa bulan bisa berwarna merah saat gerhana total ada pada atmosfer bumi. Atmosfer membiaskan dan menyaring cahaya matahari, membuat cahaya biru menyebar di atmosfer sementara cahaya merah dan oranye tetap menembus atmosfer hingga mencapai bulan.
 
Meski bulan masuk ke bayangan bumi, bulan tidak menjadi berwarna hitam total. Hal ini karena cahaya matahari masih dibelokkan oleh atmosfer bumi, lalu diproyeksikan ke bulan.
 
Fenomena ini sama seperti saat matahari terbenam, ketika langit berubah oranye hingga merah. Cahaya matahari terdiri dari berbagai warna dengan panjang gelombang berbeda.                       
 
Cahaya biru yang gelombangnya pendek lebih mudah terpental oleh atom di atmosfer, itulah sebabnya langit tampak biru. Sebaliknya, cahaya merah memiliki gelombang lebih panjang sehingga bisa menembus atmosfer dengan lebih mudah.
 
Saat gerhana bulan total, hanya cahaya merah-oranye hasil pembiasan atmosfer bumi yang sampai ke permukaan bulan. Dengan kata lain, seolah-olah semua cahaya matahari terbit dan terbenam di seluruh dunia sedang dipantulkan ke bulan. Efek ini dikenal dengan nama Hamburan Rayleigh (Rayleigh scattering).
 
Baca juga: Kenapa Gerhana Bulan Total 7-8 September Menarik Diamati? Ini Alasannya 
 

Apa yang menentukan warna merah Bulan?

Meskipun hamburan Rayleigh menjelaskan kenapa bulan terlihat merah, warna merah yang muncul bisa berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh posisi bulan di dalam umbra serta kondisi atmosfer bumi.
 
Warna bulan saat gerhana bisa berbeda-beda, tergantung kondisi atmosfer. Jika banyak debu, uap air, awan, kabut, atau bahkan abu vulkanik, warna bulan bisa berubah menjadi merah gelap, cokelat, oranye, atau bahkan merah muda. Karena itu, setiap gerhana bulan total selalu tampak unik.

Jenis-jenis Gerhana Bulan

Ada tiga jenis gerhana bulan, dan tidak semuanya membuat bulan berwarna merah:

1. Gerhana Penumbra

Terjadi saat bulan hanya masuk ke bagian luar bayangan bumi yang samar, disebut penumbra. Pada gerhana ini, bulan hanya tampak sedikit lebih redup selama beberapa jam.

2. Gerhana Sebagian

Terjadi ketika sebagian permukaan bulan masuk ke dalam umbra. Pada fase ini, bayangan bumi terlihat bergerak melintasi sebagian permukaan bulan. Bagian yang tertutup umbra akan tampak lebih gelap dan agak kemerahan, meski sering kali sulit dilihat dengan mata telanjang karena bagian terang bulan lebih dominan.

3. Gerhana Total

Hanya saat bulan masuk sepenuhnya ke umbra, warnanya terlihat merah jelas. Menurut National Weather Service, fase totalitas ini bisa berlangsung antara 30 menit hingga lebih dari satu jam. Dalam fase inilah bulan berubah menjadi merah darah karena cahaya matahari langsung benar-benar terhalang oleh bumi. (Alfi Loya Zirga)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan