"Melalui pendekatan metode ilmiah, salah satunya yaitu menganalisis daerah-daerah terdampak melalui citra satelit, diharapkan dapat membantu proses pemetaan wilayah," kata Arif dalam unggahan di akun instagram @kepalabrin, Selasa 2 Desember 2025.
Melalui tim yang dipimpin Joko Widodo, penanggulangan bencana di Sumatra akan berbasis ilmu pengetahuan. Mulai dari riset, teknologi hingga SDM untuk masyarakat terdampak.
"Kami akan bergerak cepat dan juga terarah untuk memastikan kontribusi nyata lembaga riset nasional dalam mendukung percepatan pemulihan," kata Arif.
Sebenarnya, siapa sosok Joko Widodo yang menjadi Ketua Task Force BRIN untuk penanggulangan bencana Sumatra? Yuk intip profilnya di sini!
Profil Joko Widodo
Joko Widodo yang bertugas sebagai ketua Task Force BRIN ini bukanlah Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI). Keduanya memang memiliki nama yang sama tapi dua orang yang berbeda.Baca Juga :
BRIN Turunkan Task Force Respons Banjir Sumatra, Siapkan Air Bersih hingga Tenaga Kesehatan
Saat mencari latar belakang pendidikannya, dua orang bernama Joko Widodo ini memang alumni Universitas Gadjah Mada (UGM). Namun, Presiden ke-7 RI Joko Widodo merupakan lulusan Kehutanan, sementara itu, Ketua Task Force BRIN, Joko Widodo, merupakan lulusan Geografi.
Pendidikan Joko Widodo
- S1 Geografi, Universitas Gadjah Mada
- S2 Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia
- S3 Computer Science and Information Processing, Chiba University Jepang
Karier Joko Widodo
- Visiting reseacher di Muroran Institute of Technology (2023)
- Collaborative Researcher Chiba University (2020)
- Peneliti Indonesia Synthetic Aperture Radar Information Center (2002)
- Peneliti BRIN (2022).
Selain itu, ia memiliki keahlian di bidang interferometric Synthtetic Aperture Radar (InSAR). Ia juga memiliki kemampuan dalam analisis dampak lingkungan atau environmental impact assessment.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News