Kebanyakan orang berpikir bahwa kaki diabetik akan selalu berujung pada amputasi.
"Mereka (penderita) gagal memahami bahwa menunda pengobatan kaki, setelah cedera atau mengalami borok adalah penyebab amputasi. Padahal, penderita diabetes seharusnya tak perlu menunggu hingga luka mengalami infeksi agar tak diamputasi," tukas sepseialis varises Dr Madhuri Gore dari Zen Hospital di Mumbai.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sementara itu, ahli bedah plastik Dr Sitaram Prasad menyaran agar pasien diabetes untuk menyimpan kotak pertolongan pertama di rumah dengan isi beberapa potong kasas teril, lotion antibakteri, perban kapas, dan cermin.
"Penting bagi penderita diabetes untuk merawat kakinya. Menjaga agar tetap kering setelah mandi, menggosok bagian antar-jari karena kelembapan bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri," tambahnya.
Selain itu, para penderita juga disarankan untuk memeriksakan kaki mereka tiap hari dengan cermin untuk melihat adanya luka atau tidak. Jika terjadi luka, segera bersihkan luka dengan air dan gunakan kompres untuk menghentikan pendarahan.
Oleskan lotion antibakteri (yang biasanya sudah diresepkan dokter untuk antisipasi terjadi luka) pada luka. Ketika pendarahan telah berhenti, segera periksakan ke dokter untuk menghindari infeksi.
Proses penyembuhan luka yang lama adalah hal yang umum pada penderita diabetes. Namun, bila terjadi pembusukan, perhatian lebih dibutuhkan.
"Saraf penderita diabetes dan suplai darah akan ikut terpengaruh sehingga proses penyembuhan lebih lama, bahkan sulit untuk sembuh tepat waktu," ujar Dr Gore.
Penderita disarankan rutin memeriksakan luka mereka untuk membantu proses penyembuhan dan menghindari amputasi.
(ASA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
