Ilustrasi-Freepik
Ilustrasi-Freepik

Sinar Ultraviolet-C Tidak Bahaya untuk Disinfeksi

Rona kesehatan covid-19
Kumara Anggita • 27 Agustus 2020 15:38
Jakarta: Saat ini disinfeksi bisa dilakukan pula dengan bantuan sinar ultraviolet-C. Dan, Anda tak perlu khawatir dengan penggunaan ini. Sebab teknologi membuatnya aman dipakai oleh manusia.
 
Pada dasarnya Sinar UV-C yang berasal dari matahari disaring oleh lapisan ozon, sehingga tidak sampai ke permukaan Bumi. Namun dengan rekayasa tekonologi, kita jadi bisa mendapatkannya.
 
Dr. rer. nat. Ir. Aulia Nasution, M.Sc., Kepala Laboratorium Rekayasa Fotonika, Departemen Teknik Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) coba menjelaskan. Menurutnya, sinar UV-C, yang berada dalam spektrum cahaya tak kasat mata, memiliki potensi untuk mengatasi penyebaran Covid-19. Namun, ia memperingatkan bahayanya apabila sinar UV-C mengenai tubuh manusia secara langsung.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Ada yang disebut dengan interaksi antara cahaya dengan materi biologis. Pada saat cahaya masuk dan terhalang materi, cahaya tersebut akan menembus ke dalam materi tersebut, dan semakin ke dalam akan terjadi hamburan (scattering)," ujar Dr. Aulia dalam Diskusi Virtual oleh Signify.
 
"Dalam perjalanannya menembus jaringan, bisa juga terjadi penyerapan cahaya. Di sini terjadi transfer energi dari cahaya ke dalam materi yang dilaluinya,” paparnya.
 
Untuk itu menurut Dr. Aulia, jika terpapar langsung, sinar UV-C dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan. Sehingga menyebabkan iritasi kulit seperti ruam, sensasi terbakar, tumor, hingga memicu kanker. Sementara pada mata bisa menyebabkan katarak.
 
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa selama pengguna berhati-hati agar tidak terkena paparan langsung, penggunaan UV-C sebagai alat desinfeksi tidak menimbulkan masalah kesehatan. Ruangan, permukaan maupun benda yang didesinfeksi dengan sinar UV-C juga dapat langsung digunakan setelah lampu UV-C dimatikan atau tidak beroperasi.
 
"Sinar UV-C secara umum bisa digunakan untuk mendesinfeksi udara dan permukaan dalam ruangan seperti dinding, lantai, meja kerja, dan benda. Jadi, pertimbangkanlah untuk mulai memanfaatkan teknologi ini untuk menjaga kita dari berbagai jenis penyakit, termasuk Covid-19," terang Dr. Aulia.
 
Perlu diingat juga, meski teknologi UV-C membantu mengurangi resiko penyebaran penyakit menular yang disebabkan mikro-organisme, bukan berarti ini bisa mengeliminasi resiko tertular. Menggunakan lampu UV-C di rumah tidak mengurangi risiko pengguna terkena virus ketika berada di luar rumah atau tempat umum.
 
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mencermati klaim produsen sambil tetap mengikuti protokol kesehatan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif