Jakarta: Bagi wanita yang merencanakan kehamilan, salah satu pemeriksaan yang dianjurkan adalah pengecekan kelenjar tiroid. Kadar hormon tiroid yang terlalu tinggi akan memengaruhi kesuburan dan peluang untuk hamil.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Wanita yang mengalami hipertiroidisme ringan, menurut Obgin Karoline Pahl, tidak akan memengaruhi kesuburan. Dengan pengobatan anti-tiroid, hipertiroidisme akan sembuh sepenuhnya dalam dua tahun.
Namun, jika kadar hormon tiroid dalam tubuh terlalu tinggi, dapat memengaruhi kemampuan hamil. Hormon tiroid berlebihan dapat menghentikan ovulasi dan siklus menstruasi normal.
Gangguan selama kehamilan dan beberapa gejala dapat menunjukkan adanya masalah pada tiroid. Jika mengalaminya, Anda tidak sendiri. Sebanyak lima persen wanita yang kesulitan hamil memiliki kadar hormon tiroid yang tidak biasa.
Gejala hipertiroidisme lainnya yang mungkin termasuk kegugupan, hiperaktif, perubahan suasana hati, masalah tidur dan pembengkakan di leher yang disebabkan oleh kelenjar tiroid yang membesar (goiter).
Penyebab paling umum dari tiroid terlalu aktif pada wanita adalah kondisi autoimun yang disebut penyakit Graves. Pada penyakit Graves, sistem kekebalan menyerang kelenjar tiroid dan menyebabkannya menjadi terlalu dominan.
(Baca juga: Tanda-tanda jika Anda Mengalami Kelenjar Tiroid)
Mengutip Babycenter, kelenjar tiroid yang terlalu aktif juga dapat disebabkan oleh:
1. Benjolan non-kanker (nodul) pada tiroid yang menghasilkan hormon tiroid ekstra
2. Obat-obatan yang mengandung yodium, menyebabkan tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid
3. Tumor non-kanker pada kelenjar hipofisis
4. Radang tiroid
5. Kanker tiroid namun hal ini jarang terjadi
Pengobatan sebelum kehamilan
Bila merencanakan kehamilan, dokter akan mendiskusikan perawatan dan obat-obat yang sedang digunakan. Obat-obatan yang diresepkan antara lain thionamide yang lebih aman digunakan saat mencoba untuk hamil dan selama kehamilan.Penanganan lainnya adalah dengan pengobatan radioiodine atau operasi kelenjar tiroid merupakan solusi permanen
Baik pengobatan radioiodine atau operasi sebaiknya dilakukan setidaknya enam bulan sebelum mencoba untuk hamil. Karena butuh dua hingga enam bulan agar kadar hormon tiroid kembali stabil setelah perawatan.
Mengontrol kadar hormon tiroid sebelum hamil dan selama kehamilan akan mengurangi risiko komplikasi kehamilan, seperti:
- Keguguran
- Pre-eklampsia
- Bayi dengan berat lahir rendah karena pembatasan pertumbuhan janin
- Gangguan jantung
Paerawatan selama kehamilan
Segera setelah hamil, lakukan tes darah untuk memeriksa kadar hormon tiroid. Dokter juga akan memeriksa apakah perlu mengubah asupan obat-obatan.Pemeriksaan kadar hormon tiroid dilakukan setiap empat minggu selama kehamilan, tergantung kondisi ibu hamil. Jika kadar hormon tidak stabil, Anda kemungkinan akan dirujuk ke dokter dengan spesialisasi endokrin.
Anda bisa menghubungi beberapa rumah sakit untuk dokter spesialisasi endokrin seperti RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, atau RS Mitra Keluarga Kemayoran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)