Penelitian menunjukkan bahwa memperkenalkan telur ke menu anak-anak di negara berkembang dapat membantu mengurangi stunting. (Foto: Pexels.com)
Penelitian menunjukkan bahwa memperkenalkan telur ke menu anak-anak di negara berkembang dapat membantu mengurangi stunting. (Foto: Pexels.com)

Satu Telur Sehari Bisa Mengurangi Perkembangan Stunting

Rona kesehatan kesehatan anak perkembangan anak stunting
Kumara Anggita • 06 September 2020 14:00
Jakarta: Saat ini penanganan stunting di Indonesia sudah membaik. Ada perbaikan dari tingkat prevalensi sebesar 37 persen pada 2013 menjadi 27,6 persen pada 2019. 
 
Kendati demikian, stunting masih menjadi permasalahan yang masih menyita banyak pehatian. Dan mungkin permasalahan ini bisa sedikit dibantu dengan telur. Kira-kira kenapa telur bisa berperan di sini ya?
 
Dikutip dari Medical News Today, penelitian menunjukkan bahwa memperkenalkan telur ke menu anak-anak di negara berkembang dapat membantu mengurangi beban pertumbuhan yang terhambat. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Studi baru yang dipimpin oleh Lora Iannotti dari Brown School di Washington University di St. Louis, MO juga memberikan bukti lebih lanjut tentang manfaat telur, setelah menemukan bahwa memberi makan satu telur per hari kepada anak-anak selama enam bulan dapat mengurangi risiko stunting.
 
Penemuan ini baru-baru ini dilaporkan dalam jurnal Pediatrics.
 
 

 
Prevelensi perkembangan stunting menurun 47 persen dengan asupan telur setiap hari. Studi tersebut adalah uji coba terkontrol secara acak yang melibatkan anak-anak berusia 6 hingga 9 bulan dari Equador, Amerika Selatan, di mana sekitar 23 persen anak-anak di bawah usia 5 tahun mengalami stunting dan sekitar 6 persen mengalami kekurangan berat badan.
 
Di sini, anak-anak secara acak dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok diberi makan satu telur setiap hari selama enam bulan, sedangkan kelompok lainnya tidak diberi makan telur (kontrol).
 
Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang diberi makan telur memiliki skor lebih baik dalam konteks usia dan berat badan daripada kelompok yang terkontrol.
 
Sebuah model intervensi telur mengungkapkan bahwa hal itu mengurangi prevalensi pertumbuhan kerdil sebesar 47 persen, sedangkan prevalensi kurus berkurang sebesar 74 persen dengan konsumsi telur setiap hari.
 
Berdasarkan temuan tersebut, para peneliti mengatakan bahwa memperkenalkan telur pada menu anak-anak bisa menjadi cara yang sederhana dan murah untuk meningkatkan pertumbuhan anak yang mengalami stunting.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif