Juru Bicara Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. (Foto: Antara/ADITYA PRADANA PUTRA)
Juru Bicara Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. (Foto: Antara/ADITYA PRADANA PUTRA)

Isolasi Diri tak Harus Melakukan Isolasi Sosial

Rona Virus Korona virus corona covid-19
Raka Lestari • 06 April 2020 16:59
Jakarta: Di tengah pandemi covid-19, istilah isolasi diri mungkin cukup sering didengar. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran covid-19, agar tidak semakin bertambah.
 
Melakukan isolasi diri ini perlu dilakukan oleh mereka yang sudah terinfeksi positif. Bahkan mereka yang menunjukkan gejala-gejala awal covid-19.
 
“Isolasi diri ini tidak dimaknai dengan mengasingkan diri. Ini berbeda karena isolasi diri ini sifatnya adalah isolasi fisik, bukan isolasi sosial yang kemudian harus dikucilkan atau diasingkan, tidak seperti itu,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Kantor Graha BNPB, Senin, 6 April 2020.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Isolasi diri ini dilakukan dalam konteks untuk menjaga kontak fisik secara dekat. Kita tahu bahwa penyakit ini menularnya melalui droplet atau percikan ludah yang kecil-kecil yang keluar dari orang yang sakit pada saat dia batuk, bersin, atau berbicara ke sekitar,” ujarnya.
 
Yuti melanjutkan, droplets itu bisa menjangkau sampai jarak 1,5 meter. Artinya kalau tidak ingin terpapar covid-19 ini, mestinya harus berjarak lebih dari 1,5 meter atau 2 meter. Ini menjadi jarak yang harus diperhatikan.
 
Jika seseorang merasa perlu melakukan isolasi diri, mereka masih tetap bisa berkomunikasi dengan keluarga. Namun tetap harus menjaga jarak aman yaitu sekitar 2 meter tersebut.
 
“Masih bisa kalau mau berada di tengah-tengah keluarga selama kontak fisiknya tidak kurang dari 2 meter dengan semua anggota keluarga,” jelas Yuri.
 
“Dan selain itu, jika memang merasa harus melakukan isolasi diri sebaiknya selalu menggunakan masker agar percikan ludah ini tertahan di masker. Jadi itulah yang mutlak harus diperhatikan," terangnya.
 
Bukan berarti kalau orang yang harus melakukan isolasi diri, lalu tidak boleh ketemu dengan saudara atau orang tua, lalu tidak boleh mengobrol.
 
"Masih boleh untuk melakukan kontak sosial, selama ada jaraknya itu tadi. Dan selalu menggunakan masker. Masker yang digunakan juga boleh masker apa saja,” tutup Yuri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif