FITNESS & HEALTH

Berpotensi Menyebabkan Pandemi, Waspadai Virus Korona Baru di China

Mia Vale
Selasa 25 Februari 2025 / 14:23
Jakarta: Tentu kita masih ingat mengenai awal mula covid, di mana para peneliti di Institut Virologi Wuhan yang terkenal mendeteksi jenis virus baru yang hidup di dalam kelelawar. Kini, virus corona lain yang dikhawatirkan cukup kuat untuk menyebar melalui manusia telah ditemukan di China. 

HKU5-CoV-2 yang sangat mirip dengan virus pandemi ini, telah memicu kekhawatiran bahwa sejarah akan terulang kembali hanya dalam dua tahun setelah kondisi terburuk dinyatakan berakhir.

Virus baru ini bahkan lebih dekat kaitannya dengan MERS, jenis virus korona yang lebih mematikan dan telah membunuh sepertiga orang yang terinfeksi. Ahli virologi Shi Zhengli, yang dikenal sebagai 'Batwoman' karena karyanya mengenai virus korona, memimpin penemuan ini, yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah terkemuka. 

MERS sendiri merupakan penyakit pernapasan menular yang ditularkan dari hewan ke manusia dan dari manusia ke manusia. Penyakit ini menyebabkan demam, batuk, sesak napas, diare dan muntah, dan pada kasus yang parah bisa berakibat fatal. Dan tidak ada vaksin untuk melawan virus ini.
 

Pandemi, akankah terulang? 



(Studi ini mengungkapkan garis keturunan HKU5-CoV yang berbeda pada kelelawar yang menggunakan sel manusia secara efisien dan menggarisbawahi potensi risiko zoonosisnya. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Pengujian yang dikutip dari Daily Mail menunjukkan, HKU5-CoV-2 menyusup ke sel manusia dengan cara yang sama seperti SARS-CoV-2, virus di balik covid. Saat berbagi penemuan mereka di jurnal Cell, para peneliti yang didanai Beijing mengakui bahwa virus ini memiliki risiko tinggi penularan ke manusia, baik melalui penularan langsung atau difasilitasi oleh inang perantara.

Baca juga: Apa Itu HMPV? Virus yang Sedang Merebak di Tiongkok

HKU5-CoV-2 baru adalah virus korona yang termasuk dalam keluarga patogen merbecovirus. Merbecovirus telah terdeteksi pada cerpelai dan trenggiling – hewan yang diyakini sebagai perantara covid antara kelelawar dan manusia. 

Hal ini, tulis para ilmuwan, "Menunjukkan seringnya penularan virus lintas spesies antara kelelawar dan spesies hewan lainnya." Mereka menambahkan, studi ini mengungkapkan garis keturunan HKU5-CoV yang berbeda pada kelelawar yang menggunakan sel manusia secara efisien dan menggarisbawahi potensi risiko zoonosisnya.
 

Masih perlu penelitian


Virus HKU5-CoV pertama kali terdeteksi pada kelelawar pada tahun 2006, namun data baru menunjukkan HKU5-CoV-2 memiliki 'potensi infeksi antarspesies yang lebih tinggi' dibandingkan virus lainnya. 

Namun, potensi penularan HKU5-CoV-2 ke manusia masih harus diselidiki. Penelitian tersebut dilakukan oleh Institut Virologi Wuhan, yang merupakan pusat dari teori kebocoran laboratorium, yang mengklaim bahwa covid-19 diproduksi di laboratorium China dan secara tidak sengaja bocor ke publik. 

Studi terbaru menyatakan limpahan zoonosis diyakini bertanggung jawab atas pandemi covid-19 karena kelelawar memiliki proporsi virus korona tertinggi dan dianggap sebagai reservoir virus tersebut. 

Meskipun SARS dan MERS telah mendokumentasikan bukti penularan antara hewan ke manusia, 'inang perantara SARS-CoV-2 masih belum jelas', menurut studi baru tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH