Jerawat muncul ketika sedang hamil menurut dr. Vita Siphra Sirait, SpDV, merupakan peningkatan hormon estrogen.
"Jerawat itu sering didapatkan saat kehamilan. Jadi orang hamil bisa ada perbaikan jerawat atau perburukan jerawat. Kenapa ini perburukan. Ini karena ekspresi kelenjar minyak atau sebum itu dipengaruhi oleh hormon," ungkap dr. Vita dalam Virtual Media Briefing dengan tema Perawatan dan Kehamilan yang Aman dan Nyaman di Era New Normal oleh Bamed.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jadi karena mengalami peningkatan, mungkin akan terjadi gangguan sumbatan. Sehingga membuat jerawat,” sambungnya.
Seharusnya, setelah hamil jerawat akan hilang, karena hormon estrogen sudah kembali stabil. Namun perlu diingat pula bahwa bekas jerawat belum tentu hilang, walaupun ibu sudah melahirkan.
“Saat melahirkan kadar hormon turun ke normal, harusnya lebih perbaikan. Namun yang menjadi masalah adalah bekas jerawatnya. Dalam perjalanan kehamilan 9 bulan yang lama. Mungkin jerawat tersebut bila tidak ditangani dengan baik bisa mengalami inflamasi yang hebat atau infeksi sehingga akan menimbulkan bekas jerawat yang menetap,” paparnya.
Oleh karena itu, ibu tak boleh anggap remeh masalah jerawat ini. Bila Anda sudah melihat jerawat tak terkontrol lagi, maka dr. Vita menganjurkan ibu untuk pergi ke dermatologis.
“Itu harus diperhatikan. Keresahan ini sebaiknya saya sarankan ke terapis dermatilogi supaya dapat kontrol pertumbuhannya,” pungkas dr. Vita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)
