Waspada terhadap Pelecehan Emosional oleh Pasangan

Jakarta: Ketika pasangan melukai perasaan, Anda bingung meghadapinya. Tak ada legitimasi bahwa apa yang pasangan Anda lakukan itu salah, yang jelas Anda tidak merasa nyaman. Jika dibiarkan, Anda bisa jatuh ke dalam kerugian mental yang membahayakan.
 
Mengutip dari Huffpost, pada awal hubungan pasangan Anda akan terkesan begitu baik, peduli, dan menarik untuk mengikat Anda. Hal ini disebut "grooming process".
 
"'Kebaikan' itu dirancang untuk mengambil kepercayaan dan keyakinan korban, membuat mereka tak berdaya mengikuti si pelaku," kata Lisa Ferentz, seorang pekerja sosial berlisensi dan pengajar dengan spesialisasi trauma.

Baca juga: Menkes Tegaskan agar WHO Lebih Efektif dan Efisien

Pelecehan emosional bermacam-macam bentuknya. Korban bahkan tidak menyadari bahwa pelecehan tersebut merupakan kesalahan. Jika pasangan pernah mengancam, mencemooh, mempermalukan, meremehkan, menghalangi Anda dan melakukan tindakan-tindakan lain yang serupa, kemungkinan dia telah melakukan pelecehan.
Perhatikanlah sikap pasangan Anda jika berubah secara drastis di kemudian hari. Terapis Spesialis, Sharie Stines, menyatakan bahwa jika seorang dari awal sudah baik, peduli, dan penolong, dia akan tetap menjadi seperti itu. Permasalahan baru muncul ketika sikap tersebut ada motifnya.
 
Yang perlu Anda lakukan sekarang adalah jujur pada diri sendiri. Jika Anda merasa takut, terpaksa, dan bersalah terikat pada pasangan yang kelihatannya begitu 'sayang' pada Anda, segeralah berkonsultasi pada orang terdekat atau terapis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)