Menkes bukan tanpa alasan menyampaikan harapannya tersebut. Dewasa ini, tantangan kesehatan global sangat meningkat. Sehingga menuntut WHO bekerja lebih efektif dan efisien, serta fokus pada target yang akan dicapai.
"Mekanisme baru WHO berbasis kinerja atau “value for money” dapat meningkatkan capaian program yang lebih efisien," ujar Menkes saat menghadiri Pertemuan Programme, Budget and Administration Committee di Jenewa.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dalam kaitan ini, Menkes mendorong WHO untuk meningkatkan anggaran bagi penanganan penyakit tidak menular yang berisiko kematian, dan beban penyakitnya meningkat signifikan secara global.
Di sisi lain, Menkes juga menyampaikan dukungannya terhadap proses transformasi WHO. Baginya proses tersebut sejalan dengan United Nations Development Reform, agar seluruh badan-badan PBB di masing-masing negara dalam menjalankan programnya dikoordinasikan oleh UN Resident Coordinator.Klik di sini: Amankah Makan Makanan Pedas Saat Menyusui?
Reformasi badan PBB tersebut diharapkan dapat mendorong badan-badan PBB lebih bersinergi dan terarah serta menghindari duplikasi program. Menkes juga menekankan pentingnya implementasi Framework Engagement with Non-State Actors (FENSA) dan mengoptimalkan keterlibatan Non-State Actors (NSA) dalam program-program WHO namun tidak memengaruhi mandatnya sebagai organisasi antar Pemerintah.
PBAC Executive Board WHO diselenggarakan di Jenewa pada 21 hingga 23 Januari 2019. Di sana dijabarkan pelaksanaan anggaran WHO 2018-2019 dan usulan anggaran WHO 2020-2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)