FITNESS & HEALTH

Apa Itu Real Food dan Cara Tepat Mengonsumsinya!

Mia Vale
Senin 28 Juli 2025 / 15:15
Jakarta: Saat ini, sudah banyak orang yang sadar akan gaya hidup sehat. Mengonsumsi real food, salah satunya. Bahkan, banyak influencer atau konten kreator yang mempromosikan real food di media sosial pribadi milik mereka. 

Ya, mereka percaya kalau jenis makanan ini miliki nilai nutrisi dan kesehatan lebih dibandingkan makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari, di mana melalui banyak pemrosesan. 

Baca juga: Terapi Sound Healing, Relaksasi Sejenak dari Lelahnya Aktivitas

Adapun, khasiat mengonsumsi real food antara lain, menurunkan gula darah, mendukung kesehatan usus, gigi dan kulit, serta menjaga kolesterol. Dan inilah perkenalan kita dengan real food secara mendalam.
 

Makanan yang tidak diproses


Real food merupakan makanan yang tidak diproses atau diproses seminimal mungkin dan memiliki bentuk yang mirip dengan bentuk alaminya. Real food memiliki tiga ciri utama yaitu tidak melalui banyak proses pengolahan, bebas dari bahan kimia tambahan, dan kaya akan zat gizi.

Konsep real food mengutip laman Hello Sehat, bisa disederhanakan sebagai makanan yang dimasak secara minimal, misalnya hanya dikukus atau dipanggang, tanpa bahan tambahan berlebihan, seperti gula, garam, atau pengawet sintetis. 

Berikut adalah beberapa contoh real food yang mudah diperoleh dan sering tersedia di pasar tradisional, supermarket, atau toko bahan makanan.


(Real food, seperti buah-buahan, sayuran, daging tanpa lemak, dan kacang-kacangan, menyediakan berbagai vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi optimal. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

- Buah-buahan segar: pisang, apel, jeruk, mangga, pepaya, alpukat, atau anggur

- Sumber protein alami: telur, ikan segar (misalnya, ikan kembung atau ikan nila), daging tanpa lemak (seperti ayam kampung atau sapi segar), dan tahu/tempe

- Biji-bijian utuh: beras merah, beras putih, oat, quinoa, atau jagung

- Kacang-kacangan dan biji-bijian: kacang tanah, kacang almond, biji chia, atau biji wijen

- Produk susu: Susu segar (tanpa tambahan gula), yoghurt tanpa pemanis, atau keju alami

- Rempah-rempah segar: jahe, kunyit, bawang putih, bawang merah, atau cabai segar

- Minyak alami: minyak kelapa, minyak zaitun, atau minyak wijen yang tidak diproses secara berlebihan
 

Cara tepat mengonsumsi real food


Meski merupakan makanan sehat, mengonsumsi real food juga ada caranya agar manfaatbyang didapat lebih sehat dan optimal, yakni: 

- Pilih makanan yang segar dan alami, hindari buah atau sayur kalengan yang sudah diproses dan diberi banyak bahan tambahan

- Variasikan asupan makanan, makan berbagai buah, sayur, protein (seperti ikan, ayam, atau kacang-kacangan), serta biji-bijian untuk memastikan tubuh mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan

- Masak sendiri di rumah, gunakan bahan alami dan minimalkan penggunaan garam, gula, atau minyak berlebihan

- Konsumsi makanan musiman dan lokal karena lebih segar 

- Gunakan metode memasak yang lebih sehat, seperti mengukus, merebus, atau memanggang daripada menggoreng, agar makanan tetap rendah lemak dan lebih bergizi

- Minum air putih secara teratur untuk membantu proses pencernaan dan menjaga keseimbangan tubuh

Baca juga: Mengenal Diseksi Aorta dalam Jantung, Apakah Bisa Berhasil Dioperasi?
 

Menjaga berat badan ideal


Sebagian kamu tentu pernah melakukan diet, bukan? Pada makanan olahan umumnya tinggi kalori tapi rendah nutrisi. Nah, pada makanan real food ini sebaliknya, nutrisi tinggi dengan kalori yang lebih rendah. 

Hal ini tentu membantu mengontrol berat badan supaya tetap stabil! Selain itu yang harus kamu ketahui, mengutamakan konsumsi makanan minim proses akan mengurangi berbagai risiko penyakit kronis yang kerap menjadi akibat gaya hidup modern yang tidak sehat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH