FITNESS & HEALTH
Perkuat SDM Unggul, Wamen Isyana Melihat Langsung Produksi dan Distribusi MBG 3B untuk Bumil di Kupang
A. Firdaus
Jumat 19 Desember 2025 / 23:10
Kupang: Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, S.Sos, menegaskan urgensi pencegahan stunting sejak masa krusial 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Khususnya ketika bayi masih berada dalam kandungan.
Pernyataan tersebut ia sampaikan, dalam rangkaian kunjungan kerja dalam memastikan implementasi kebijakan pencegahan stunting melalui intervensi gizi dan edukasi keluarga berjalan efektif.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Wamen meninjau fasilitas yang menjadi ujung tombak penyediaan makanan bergizi bagi kelompok prioritas. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Nefonaek Pasir Panjang Kota Kupang, sebagai pusat produksi, penyimpanan, dan distribusi makanan bergizi.
SPPG memegang peran vital dalam rantai logistik MBG 3B, mulai dari pengadaan bahan makanan, proses produksi, hingga pengemasan dan penyaluran kepada sasaran ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD.
Di SPPG Nefonaek, Wamen Isyana meninjau secara menyeluruh setiap ruangan, mulai dari ruang produksi, ruang pencucian ompreng, hingga ruang pengemasan makanan. Ia memastikan kualitas dan keamanan makanan yang diproduksi, serta menekankan agar makanan dibuat tidak pedas dan layak dikonsumsi balita.

Wamen meninjau fasilitas yang menjadi ujung tombak penyediaan makanan bergizi bagi kelompok prioritas. Dok. KEMENDUKBANGGA
“Kami datang ke Kota Kupang untuk melihat bagaimana pelaksanaan dan distribusi program MBG 3B. Ini adalah salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mencapai visi keempat Asta Cita, yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” jelas Wamen Isyana, seraya menginformasikan bahwa program MBG 3B di SPPG Nefonaek telah berjalan tiga bulan.

Wamen Isyana kemudian mengunjungi rumah penerima manfaat MBG 3B. Dok. KEMENDUKBANGGA
Usai dari SPPG, Wamen Isyana kemudian mengunjungi rumah penerima manfaat MBG 3B. Salah satunya pasangan suami istri Heru Siswanto dan Alsa Alfrida Lasena, warga RT 02 RW 01, yang tinggal di sebuah kos-kosan selama satu tahun terakhir dengan biaya kos Rp350 ribu per bulan. Heru bekerja sehari-hari sebagai nelayan.
Dalam kesempatan tersebut, Wamen Isyana menanyakan sejak kapan ibu hamil tersebut menerima MBG, serta manfaat yang dirasakan. Ia juga memberikan edukasi mengenai pentingnya asupan gizi bagi kesehatan ibu dan janin, serta menyarankan untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Pernyataan tersebut ia sampaikan, dalam rangkaian kunjungan kerja dalam memastikan implementasi kebijakan pencegahan stunting melalui intervensi gizi dan edukasi keluarga berjalan efektif.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Wamen meninjau fasilitas yang menjadi ujung tombak penyediaan makanan bergizi bagi kelompok prioritas. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Nefonaek Pasir Panjang Kota Kupang, sebagai pusat produksi, penyimpanan, dan distribusi makanan bergizi.
SPPG memegang peran vital dalam rantai logistik MBG 3B, mulai dari pengadaan bahan makanan, proses produksi, hingga pengemasan dan penyaluran kepada sasaran ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD.
Di SPPG Nefonaek, Wamen Isyana meninjau secara menyeluruh setiap ruangan, mulai dari ruang produksi, ruang pencucian ompreng, hingga ruang pengemasan makanan. Ia memastikan kualitas dan keamanan makanan yang diproduksi, serta menekankan agar makanan dibuat tidak pedas dan layak dikonsumsi balita.

Wamen meninjau fasilitas yang menjadi ujung tombak penyediaan makanan bergizi bagi kelompok prioritas. Dok. KEMENDUKBANGGA
“Kami datang ke Kota Kupang untuk melihat bagaimana pelaksanaan dan distribusi program MBG 3B. Ini adalah salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mencapai visi keempat Asta Cita, yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” jelas Wamen Isyana, seraya menginformasikan bahwa program MBG 3B di SPPG Nefonaek telah berjalan tiga bulan.

Wamen Isyana kemudian mengunjungi rumah penerima manfaat MBG 3B. Dok. KEMENDUKBANGGA
Usai dari SPPG, Wamen Isyana kemudian mengunjungi rumah penerima manfaat MBG 3B. Salah satunya pasangan suami istri Heru Siswanto dan Alsa Alfrida Lasena, warga RT 02 RW 01, yang tinggal di sebuah kos-kosan selama satu tahun terakhir dengan biaya kos Rp350 ribu per bulan. Heru bekerja sehari-hari sebagai nelayan.
Dalam kesempatan tersebut, Wamen Isyana menanyakan sejak kapan ibu hamil tersebut menerima MBG, serta manfaat yang dirasakan. Ia juga memberikan edukasi mengenai pentingnya asupan gizi bagi kesehatan ibu dan janin, serta menyarankan untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)