FITNESS & HEALTH
Terapi Sound Healing, Relaksasi Sejenak dari Lelahnya Aktivitas
Aulia Putriningtias
Kamis 24 Juli 2025 / 13:15
Jakarta: Ketika kita begitu sibuk dan ingin istirahat, sering kali bingung bagaimana cara untuk lebih rileks. Kamu tak perlu khawatir, terapi sound healing punya jawaban tepat!
Sound healing populer lantaran dianggap sebagai cara healing yang mudah dan tak berat dibanding meditasi dan lainnya. Kamu hanya perlu rileks, baik itu duduk maupun berbaring, dan menikmati sensasi yang terasa.
Baca juga: 5 Olaharaga Ringan yang Baik untuk Ibu Hamil
Anggia Hapsari selaku praktisi sound healing bersetifikat yang memegang bagian singing bowl mengatakan bahwa terapi ini begitu cocok bagi yang ingin melepaskan stres dan tanda-tanda sakit, seperti sakit kepala.
Menurutnya, melakukan terapi ini tergantung kebutuhan masing-masing. Jika sangat membutuhkan, bisa melakukan tiga kali dalam seminggu.
"Sebenarnya kita tidak bisa selalu mematok sebuah jadwal. Kalau memang butuh, dicoba dulu sekali, dua kali, atau tiga kali dalam seminggu," jelas Anggia saat ditemui di acara Beauty in Balance Serenitree di Jakarta, Selasa, 22 Juli 2025.
Terapi sound healing begitu beragam. Anggia sendiri sudah membawakan singing bowl yang berasal dari kultur Tibetian. Tidak cuma satu alat, alat musik dengan nada-nada tertentu bisa jadi sound healing.
.jpg)
(Anggia Hapsari praktisi sound healing. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Secara teori, sound healing dapat mempengaruhi gelombang otak. Suaranya dapat memengaruhi alfa, sampai theta. Ini berfungsinya untuk menenangkan gelombang otak tenang, maka aktivitas energi itu mengalir baik dan ketengangan jiwa terpenuhi.
Berdasarkan frekuensinya, gelombang dapat dikategorikan sebagai delta (1-4 Hz), theta (4-8 Hz), alfa (8-13 Hz) (yang terkadang dibagi menjadi alfa 1 (8-10 Hz) dan alfa 2 (11-13 Hz)) dan beta (lebih dari 13 Hz). Kategori lain dari frekuensi sangat tinggi (30-40 Hz) disebut sebagai gelombang gamma.
Gelombang otak delta dominan selama tidur nyenyak, koma, dan anestesi. Gelombang theta biasanya diamati dalam keadaan mengantuk dan keadaan kewaspadaan tingkat rendah alias deep relaxation. Gelombang alfa biasanya dominan dalam keadaan bangun-istirahat, baik santai, nyaman, dan tenang.
Tujuan dari sound healing ini adalah sejatinya ketenangan pikiran. Pengaruh frekuensi yang berbeda yang bekerja dalam otak ini akan menyebabkan efek yang berbeda pula. Meskipun terapi sound healing dilakukan dalam grup, setiap orang akan merasakan efek yang berbeda pula.
Tim Medcom.id mencoba langsung bagaimana singing bowl bekerja. Ketika bowl tersebut didekatkan, akan merasakan lebih tenang dan nyaman, dengan berbagai warna yang muncul dalam pejaman mata kita.
Suara-suara yang didekatkan mungkin akan terdengar menggelitik sejenak, tetapi akan merasa begitu nyaman untuk didengar perlahan-lahan. Rasa rileks setelah melakukan sesi singing bowl ini pun begitu terasa.
Anggia sendiri mengatakan bahwa hal ini bisa dilakukan di rumah, jika memiliki alatnya. Namun, jika hanya mendengar melalui kanal media sosial, hal tersebut berbeda.
"Sebenarnya bisa dilakukan di rumah asal punya alatnya (untuk bowl sound healing). Kalau maksudnya melalui YouTube, itu udah berbeda karena suara yang dihasilkan juga berbeda," jelas Anggia.
Baca juga: Coregasm, ketika Orgasme Datang saat Berolahraga
Jika hanya mendengarkan melalui media sosial atau YouTube, Anggia mengatakan itu bisa membantu meditasi juga. Namun, kemungkinan dalam memengaruhi gelombang otak mungkin akan berbeda sampainya, sebab perbedaan device yang digunakan setiap orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Sound healing populer lantaran dianggap sebagai cara healing yang mudah dan tak berat dibanding meditasi dan lainnya. Kamu hanya perlu rileks, baik itu duduk maupun berbaring, dan menikmati sensasi yang terasa.
Baca juga: 5 Olaharaga Ringan yang Baik untuk Ibu Hamil
Anggia Hapsari selaku praktisi sound healing bersetifikat yang memegang bagian singing bowl mengatakan bahwa terapi ini begitu cocok bagi yang ingin melepaskan stres dan tanda-tanda sakit, seperti sakit kepala.
Menurutnya, melakukan terapi ini tergantung kebutuhan masing-masing. Jika sangat membutuhkan, bisa melakukan tiga kali dalam seminggu.
"Sebenarnya kita tidak bisa selalu mematok sebuah jadwal. Kalau memang butuh, dicoba dulu sekali, dua kali, atau tiga kali dalam seminggu," jelas Anggia saat ditemui di acara Beauty in Balance Serenitree di Jakarta, Selasa, 22 Juli 2025.
Terapi sound healing begitu beragam. Anggia sendiri sudah membawakan singing bowl yang berasal dari kultur Tibetian. Tidak cuma satu alat, alat musik dengan nada-nada tertentu bisa jadi sound healing.
Dapat memengaruhi gelombang otak
.jpg)
(Anggia Hapsari praktisi sound healing. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Secara teori, sound healing dapat mempengaruhi gelombang otak. Suaranya dapat memengaruhi alfa, sampai theta. Ini berfungsinya untuk menenangkan gelombang otak tenang, maka aktivitas energi itu mengalir baik dan ketengangan jiwa terpenuhi.
Berdasarkan frekuensinya, gelombang dapat dikategorikan sebagai delta (1-4 Hz), theta (4-8 Hz), alfa (8-13 Hz) (yang terkadang dibagi menjadi alfa 1 (8-10 Hz) dan alfa 2 (11-13 Hz)) dan beta (lebih dari 13 Hz). Kategori lain dari frekuensi sangat tinggi (30-40 Hz) disebut sebagai gelombang gamma.
Gelombang otak delta dominan selama tidur nyenyak, koma, dan anestesi. Gelombang theta biasanya diamati dalam keadaan mengantuk dan keadaan kewaspadaan tingkat rendah alias deep relaxation. Gelombang alfa biasanya dominan dalam keadaan bangun-istirahat, baik santai, nyaman, dan tenang.
Tujuan dari sound healing ini adalah sejatinya ketenangan pikiran. Pengaruh frekuensi yang berbeda yang bekerja dalam otak ini akan menyebabkan efek yang berbeda pula. Meskipun terapi sound healing dilakukan dalam grup, setiap orang akan merasakan efek yang berbeda pula.
Tim Medcom.id mencoba langsung bagaimana singing bowl bekerja. Ketika bowl tersebut didekatkan, akan merasakan lebih tenang dan nyaman, dengan berbagai warna yang muncul dalam pejaman mata kita.
Suara-suara yang didekatkan mungkin akan terdengar menggelitik sejenak, tetapi akan merasa begitu nyaman untuk didengar perlahan-lahan. Rasa rileks setelah melakukan sesi singing bowl ini pun begitu terasa.
Apakah bisa dilakukan di rumah?
Anggia sendiri mengatakan bahwa hal ini bisa dilakukan di rumah, jika memiliki alatnya. Namun, jika hanya mendengar melalui kanal media sosial, hal tersebut berbeda.
"Sebenarnya bisa dilakukan di rumah asal punya alatnya (untuk bowl sound healing). Kalau maksudnya melalui YouTube, itu udah berbeda karena suara yang dihasilkan juga berbeda," jelas Anggia.
Baca juga: Coregasm, ketika Orgasme Datang saat Berolahraga
Jika hanya mendengarkan melalui media sosial atau YouTube, Anggia mengatakan itu bisa membantu meditasi juga. Namun, kemungkinan dalam memengaruhi gelombang otak mungkin akan berbeda sampainya, sebab perbedaan device yang digunakan setiap orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)