FITNESS & HEALTH
Kesehatan Mental Generasi Z yang Bekerja untuk Bertahan Hidup
Yatin Suleha
Minggu 07 Desember 2025 / 12:00
Jakarta: Banyak Gen Z yang harus bekerja paruh waktu di kafe atau sebagai pengantar makanan untuk menambah penghasilan yang membuat mereka kelelahan dan kurang waktu untuk istirahat dan pada akhirnya memperburuk kesehatan mental mereka.
Selain itu, Gen Z sekarang lebih realistis tentang impian mereka karena mereka melihat bahwa kesuksesan bukan hanya tentang uang, tapi juga tentang kebahagiaan sehari-hari.
Perasaan ini juga dirasakan oleh Gen Z lainnya menurut Citizen, dengan 70% mendefinisikan kesuksesan sebagai kekayaan bersih di bawah USD1 juta.
Dilansir dari Parents, banyak Gen Z yang fokus pada tujuan yang terasa dapat dicapai dengan hidup bebas hutang (64%), mendukung keluarga (60%), dan bebas dari tekanan finansial (58%).
Kesejahteraan finansial menjadi pusat perhatian, dan banyak yang fokus pada tujuan praktis seperti mengelola utang, membangun kredit, dan mendapatkan stabilitas finansial.
Generasi muda menginginkan fondasi yang kokoh, dan menghargai pendidikan keuangan serta alat yang membantu mereka membangun kebiasaan baik dan kepercayaan diri.
Misalnya, banyak yang mulai belajar tentang investasi kecil atau menabung dengan aplikasi sederhana untuk menghindari hutang kartu kredit.
(1).jpg)
(Jika kamu adalah bagian dari Gen Z, ingatlah bahwa kamu tidak sendirian karena banyak yang merasakan hal yang sama dan ada cara untuk mengatasi tantangan ini. Foto: Dok. Ilustrasi/Pexels.com)
Pemuda Gen Z masih banyak yang menerima bantuan dari orang tua mereka. Lebih dari dua pertiga (68%) masih bergantung pada orang tua atau anggota keluarga untuk kebutuhan dasar seperti sewa, belanja, atau tagihan.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun mereka ingin mandiri, realitas ekonomi membuat mereka harus bergantung pada dukungan keluarga. Banyak orang tua yang sekarang lebih terlibat, baik dengan memberikan uang atau nasihat, untuk membantu anak-anak mereka menghadapi tantangan ini.
Namun, ini juga bisa menimbulkan rasa bersalah bagi Gen Z karena mereka merasa belum bisa berdiri sendiri sepenuhnya.
Secara keseluruhan, Gen Z sedang belajar untuk menyesuaikan diri dengan dunia yang berubah. Mereka lebih bijak dalam mengelola uang dan memprioritaskan kesehatan mental daripada kesuksesan materi semata.
Dengan dukungan dari keluarga dan harapan untuk perubahan sistemik, mereka berusaha membangun masa depan yang lebih stabil.
Jika kamu adalah bagian dari Gen Z, ingatlah bahwa kamu tidak sendirian karena banyak yang merasakan hal yang sama dan ada cara untuk mengatasi tantangan ini dengan langkah kecil seperti belajar tentang keuangan atau mencari pekerjaan yang sesuai dengan nilai kamu.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Selain itu, Gen Z sekarang lebih realistis tentang impian mereka karena mereka melihat bahwa kesuksesan bukan hanya tentang uang, tapi juga tentang kebahagiaan sehari-hari.
Perasaan ini juga dirasakan oleh Gen Z lainnya menurut Citizen, dengan 70% mendefinisikan kesuksesan sebagai kekayaan bersih di bawah USD1 juta.
Dilansir dari Parents, banyak Gen Z yang fokus pada tujuan yang terasa dapat dicapai dengan hidup bebas hutang (64%), mendukung keluarga (60%), dan bebas dari tekanan finansial (58%).
Kesejahteraan finansial menjadi pusat perhatian, dan banyak yang fokus pada tujuan praktis seperti mengelola utang, membangun kredit, dan mendapatkan stabilitas finansial.
Generasi muda menginginkan fondasi yang kokoh, dan menghargai pendidikan keuangan serta alat yang membantu mereka membangun kebiasaan baik dan kepercayaan diri.
Misalnya, banyak yang mulai belajar tentang investasi kecil atau menabung dengan aplikasi sederhana untuk menghindari hutang kartu kredit.
(1).jpg)
(Jika kamu adalah bagian dari Gen Z, ingatlah bahwa kamu tidak sendirian karena banyak yang merasakan hal yang sama dan ada cara untuk mengatasi tantangan ini. Foto: Dok. Ilustrasi/Pexels.com)
Pemuda Gen Z masih banyak yang menerima bantuan dari orang tua mereka. Lebih dari dua pertiga (68%) masih bergantung pada orang tua atau anggota keluarga untuk kebutuhan dasar seperti sewa, belanja, atau tagihan.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun mereka ingin mandiri, realitas ekonomi membuat mereka harus bergantung pada dukungan keluarga. Banyak orang tua yang sekarang lebih terlibat, baik dengan memberikan uang atau nasihat, untuk membantu anak-anak mereka menghadapi tantangan ini.
Namun, ini juga bisa menimbulkan rasa bersalah bagi Gen Z karena mereka merasa belum bisa berdiri sendiri sepenuhnya.
Secara keseluruhan, Gen Z sedang belajar untuk menyesuaikan diri dengan dunia yang berubah. Mereka lebih bijak dalam mengelola uang dan memprioritaskan kesehatan mental daripada kesuksesan materi semata.
Dengan dukungan dari keluarga dan harapan untuk perubahan sistemik, mereka berusaha membangun masa depan yang lebih stabil.
Jika kamu adalah bagian dari Gen Z, ingatlah bahwa kamu tidak sendirian karena banyak yang merasakan hal yang sama dan ada cara untuk mengatasi tantangan ini dengan langkah kecil seperti belajar tentang keuangan atau mencari pekerjaan yang sesuai dengan nilai kamu.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)