FITNESS & HEALTH
Hentikan Overthinking dengan 5 Teknik Jepang yang Bijaksana
Mia Vale
Minggu 02 November 2025 / 08:05
Jakarta: Berpikir berlebihan (overthinking) akan menjebak kamu dalam siklus kekhawatiran yang berkelanjutan. Pasalnya, pikiran-pikiran kecil saling memperkuat dan berubah menjadi kecemasan serta stres.
Namun, filsafat Jepang, dengan kesederhanaan dan kesadarannya, menyediakan cara efektif untuk menenangkan pikiran dan memulihkan keseimbangan batin.
Ide-ide tradisional ini tidak menjamin akan menghapus pikiran berlebih kamu, tapi menunjukkan cara untuk melihat dan mengendalikannya dengan tenang. Berikut tekniknya!
.jpg)
(Kaizen adalah filosofi Jepang yang berarti "perbaikan berkelanjutan" atau "perubahan ke arah yang lebih baik". Prinsip ini berfokus pada upaya perbaikan kecil dan bertahap. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Kebanyakan orang terlalu rumit karena mereka takut akan lompatan besar atau melakukan kesalahan. Namun, teknik ini mengajarkan bahwa perubahan dramatis dicapai melalui langkah-langkah kecil yang berkelanjutan.
Kaizen mendorong kemajuan, alih-alih rasa takut, sehingga kamu bisa berkonsentrasi pada satu langkah kecil pada satu waktu. Proses ini menumbuhkan kesabaran, mengurangi stres, dan menghasilkan peningkatan sebagai proses yang alami dan tenang, alih-alih menjadi sumber kecemasan.
Prinsip ini mendorong kamu untuk menerima hidup apa adanya, tidak sempurna tapi bermakna. Ya, keraguan diri biasanya berawal dari keinginan untuk mengendalikan hasil atau mencegah kesalahan. Wabi-Sabi menghargai keindahan dalam ketidaksempurnaan, ketidakkekalan, dan kesederhanaan.
Istilah Shoganai berarti "tak terelakkan." Shoganai adalah menerima apa yang berada di luar kendali dengan lapang dada, bukan frustrasi. Teknik ini menurut Times of India, membebaskan kamu dari perangkap pikiran berlebih dengan belajar untuk berserah, bukan kalah.
Ketika melepaskan diri dari pertempuran melawan hal-hal yang tak terkendali, kamu mendapatkan kembali kedamaian mental dan mengarahkan energi ke hal-hal yang benar-benar berarti.
Teknik ini berarti "alasan untuk hidup". Di sinilah kamu menemukan makna dan kebahagiaan, di mana hal-hal yang dicintai, keahlian, kebutuhan dunia, dan hal-hal yang menopang, semuanya bersatu.
Dengan hidup yang bertujuan, secara otomatis akan mengembangkan pikiran yang lebih terfokus dan bermakna. Berpikir berlebihan akan hilang karena pikiran terbebas dari gangguan dan terfokus pada apa yang benar-benar penting. Dan, kecemasan akan berubah menjadi motivasi!
Merupakan seni memperbaiki keramik pecah dengan emas, mengingatkan bahwa kekurangan kitalah yang membuat indah, bukan hancur. Ini adalah simbol penerimaan ketidaksempurnaan dan penyembuhan melalui penerimaan.
Penyesalan dan kritik diri cenderung mengarah pada pemikiran berlebihan. Ketika kamu memandang diri sendiri sebagai pribadi yang utuh, bahkan dalam kekurangan, pikiran akan cenderung lebih lembut dan suara hati lebih welas asih.
Filosofi-filosofi Jepang ini mengajarkan bahwa ketenangan pikiran tidak ditemukan dengan menghilangkan pikiran, melainkan dengan membentuk kembali cara kita berhubungan dengannya.
Dengan mempraktikkan prinsip-prinsip ini, kamu belajar mengalir mengikuti ritme kehidupan seimbang, tenang, dan sangat menyadari momen saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Namun, filsafat Jepang, dengan kesederhanaan dan kesadarannya, menyediakan cara efektif untuk menenangkan pikiran dan memulihkan keseimbangan batin.
Ide-ide tradisional ini tidak menjamin akan menghapus pikiran berlebih kamu, tapi menunjukkan cara untuk melihat dan mengendalikannya dengan tenang. Berikut tekniknya!
1. Kaizen
.jpg)
(Kaizen adalah filosofi Jepang yang berarti "perbaikan berkelanjutan" atau "perubahan ke arah yang lebih baik". Prinsip ini berfokus pada upaya perbaikan kecil dan bertahap. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Kebanyakan orang terlalu rumit karena mereka takut akan lompatan besar atau melakukan kesalahan. Namun, teknik ini mengajarkan bahwa perubahan dramatis dicapai melalui langkah-langkah kecil yang berkelanjutan.
Kaizen mendorong kemajuan, alih-alih rasa takut, sehingga kamu bisa berkonsentrasi pada satu langkah kecil pada satu waktu. Proses ini menumbuhkan kesabaran, mengurangi stres, dan menghasilkan peningkatan sebagai proses yang alami dan tenang, alih-alih menjadi sumber kecemasan.
2. Wabi-Sabi
Prinsip ini mendorong kamu untuk menerima hidup apa adanya, tidak sempurna tapi bermakna. Ya, keraguan diri biasanya berawal dari keinginan untuk mengendalikan hasil atau mencegah kesalahan. Wabi-Sabi menghargai keindahan dalam ketidaksempurnaan, ketidakkekalan, dan kesederhanaan.
3. Shoganai
Istilah Shoganai berarti "tak terelakkan." Shoganai adalah menerima apa yang berada di luar kendali dengan lapang dada, bukan frustrasi. Teknik ini menurut Times of India, membebaskan kamu dari perangkap pikiran berlebih dengan belajar untuk berserah, bukan kalah.
Ketika melepaskan diri dari pertempuran melawan hal-hal yang tak terkendali, kamu mendapatkan kembali kedamaian mental dan mengarahkan energi ke hal-hal yang benar-benar berarti.
4. Ikigai
Teknik ini berarti "alasan untuk hidup". Di sinilah kamu menemukan makna dan kebahagiaan, di mana hal-hal yang dicintai, keahlian, kebutuhan dunia, dan hal-hal yang menopang, semuanya bersatu.
Dengan hidup yang bertujuan, secara otomatis akan mengembangkan pikiran yang lebih terfokus dan bermakna. Berpikir berlebihan akan hilang karena pikiran terbebas dari gangguan dan terfokus pada apa yang benar-benar penting. Dan, kecemasan akan berubah menjadi motivasi!
5. Kintsugi
Merupakan seni memperbaiki keramik pecah dengan emas, mengingatkan bahwa kekurangan kitalah yang membuat indah, bukan hancur. Ini adalah simbol penerimaan ketidaksempurnaan dan penyembuhan melalui penerimaan.
Penyesalan dan kritik diri cenderung mengarah pada pemikiran berlebihan. Ketika kamu memandang diri sendiri sebagai pribadi yang utuh, bahkan dalam kekurangan, pikiran akan cenderung lebih lembut dan suara hati lebih welas asih.
Filosofi-filosofi Jepang ini mengajarkan bahwa ketenangan pikiran tidak ditemukan dengan menghilangkan pikiran, melainkan dengan membentuk kembali cara kita berhubungan dengannya.
Dengan mempraktikkan prinsip-prinsip ini, kamu belajar mengalir mengikuti ritme kehidupan seimbang, tenang, dan sangat menyadari momen saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)