FITNESS & HEALTH
Hadapi dan Lakukan 6 Tips Hebat Ini untuk Berhenti Overthinking
Mia Vale
Minggu 12 November 2023 / 10:00
Jakarta: Dalam kehidupan memang diperlukan berpikir untuk menentukan tindakan atau kembali berpikir apakah yang telah kita perbuat menyakiti orang lain. Namun terkadang pikiran itu terlalu berlebihan berada di otak kita.
Dan hal itu cukup untuk membuat rasa tidak aman kita menjadi berlebihan. Ya, overthinking bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari pekerjaan, masalah keluarga, bahkan sesuatu yang belum terjadi.
Saat kita terlalu banyak berpikir, biasanya akan mengarah ke arah pesimis. Orang-orang yang terlalu banyak berpikir dan fokus pada hal-hal yang tidak dapat mereka kendalikan mungkin akan menderita kondisi kesehatan yang buruk akibat stres.
Kita mungkin tidak tahu kapan telah melewati batas dari pertimbangan yang matang ke pemikiran berlebihan yang merusak, terutama jika kita memiliki kecenderungan analitis.
Mengalami gejala di atas tentu tidak tenang. Meskipun konsekuensinya tampak menantang, kita dapat menerapkan strategi berikut untuk membantu berhenti berpikir berlebihan. Dan Better Up telah merangkumnya agar bisa dicoba untuk diterapkan dalam diri kita.
.jpg)
(Alihkan perhatian agar tidak overthiking misalnya dengan mendengarkan lagu ceria. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Fokus boleh tapi jangan terlalu larut. Carilah sesuatu yang bisa mengalihkan perhatian kamu dari hal-hal yang kerap membuat stres ketika dipikirkan berlarut-larut. Jangan sampai terjadi gangguan mental karena stres berkepanjangan. Kamu bisa mengalihkan perhatian dengan cara menulis, berolahraga, melakukan hobi, atau melakukan hal lain yang membuat senang.
Tutup mata dan bernapas masuk dan keluar perlahan. Menarik napas dalam-dalam mengantarkan lebih banyak oksigen ke otak, mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, yang bertanggung jawab membantu kamu “beristirahat dan mencerna”. Hal ini bisa menenangkan, menghilangkan pikiran takut dan cemas, serta menjernihkan pikiran.
Tidak ada yang bisa mengubah masa lalu. Namun kamu bisa menyesuaikan cara merespons kenangan dari pengalaman hidup masa lalu. Memupuk pemikiran positif sambil menerima bahwa kesalahan bukanlah akhir dari dunia adalah cara yang bagus untuk bersiap menghadapi kemunduran di masa depan dan mendorong ketahanan.
Umumnya rasa cemas timbul kala memikirkan kejadian yang belum terjadi. Mengutip dari situs American University of Sharjah, pemikiran-pemikiran negatif akan suatu hal yang belum terjadi justru bisa membuat kita lebih mungkin mengalaminya. Akibatnya, kita mungkin justru mengacaukan rencana yang sudah dibuat sebelumnya.
Kegiatan ini bisa melatih otak melepaskan pikiran-pikiran negatif yang kerap menyebabkan stres dan bahkan depresi. Teknik meditasi juga dinilai dapat mengatur kinerja amigdala, area otak yang bertanggung jawab untuk mengontrol emosi, khususnya rasa takut. Jadi, overthingking kamu bisa dikurangi!
Berbicara dengan orang lain apa yang sedang kita pikirkan akan membantu meredakan beban secara emosional. Kamu juga akan mendapat pandangan baru dari permasalahan yang sedang dihadapi. Jadi, temuilah orang-orang yang kamu percayai seperti keluarga, sahabat, atau pasangan ketika mulai overthinking.
Ingatlah kamu bisa berhenti berpikir berlebihan. Mungkin kamu akan selalu takut pada situasi tertentu, namun hal itu tidak menghalangi dirimu untuk menjalani kehidupan yang penuh semangat. Stop overthinking!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Dan hal itu cukup untuk membuat rasa tidak aman kita menjadi berlebihan. Ya, overthinking bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari pekerjaan, masalah keluarga, bahkan sesuatu yang belum terjadi.
Saat kita terlalu banyak berpikir, biasanya akan mengarah ke arah pesimis. Orang-orang yang terlalu banyak berpikir dan fokus pada hal-hal yang tidak dapat mereka kendalikan mungkin akan menderita kondisi kesehatan yang buruk akibat stres.
Kita mungkin tidak tahu kapan telah melewati batas dari pertimbangan yang matang ke pemikiran berlebihan yang merusak, terutama jika kita memiliki kecenderungan analitis.
Namun kita akan menjadi si overthinking jika sudah memiliki gejala:
- - Tidak bisa memikirkan hal lain
- - Fokus pada hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan
- - Ragu akan keputusan yang sudah diambil
- - Merasa lelah secara mental
- - Tidak bisa bersantai
Mengalami gejala di atas tentu tidak tenang. Meskipun konsekuensinya tampak menantang, kita dapat menerapkan strategi berikut untuk membantu berhenti berpikir berlebihan. Dan Better Up telah merangkumnya agar bisa dicoba untuk diterapkan dalam diri kita.
.jpg)
(Alihkan perhatian agar tidak overthiking misalnya dengan mendengarkan lagu ceria. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
1. Alihkan perhatian
Fokus boleh tapi jangan terlalu larut. Carilah sesuatu yang bisa mengalihkan perhatian kamu dari hal-hal yang kerap membuat stres ketika dipikirkan berlarut-larut. Jangan sampai terjadi gangguan mental karena stres berkepanjangan. Kamu bisa mengalihkan perhatian dengan cara menulis, berolahraga, melakukan hobi, atau melakukan hal lain yang membuat senang.
2. Tarik napas dalam-dalam
Tutup mata dan bernapas masuk dan keluar perlahan. Menarik napas dalam-dalam mengantarkan lebih banyak oksigen ke otak, mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, yang bertanggung jawab membantu kamu “beristirahat dan mencerna”. Hal ini bisa menenangkan, menghilangkan pikiran takut dan cemas, serta menjernihkan pikiran.
3. Hadapi ketakutanmu
Tidak ada yang bisa mengubah masa lalu. Namun kamu bisa menyesuaikan cara merespons kenangan dari pengalaman hidup masa lalu. Memupuk pemikiran positif sambil menerima bahwa kesalahan bukanlah akhir dari dunia adalah cara yang bagus untuk bersiap menghadapi kemunduran di masa depan dan mendorong ketahanan.
4. Berhenti berasumsi
Umumnya rasa cemas timbul kala memikirkan kejadian yang belum terjadi. Mengutip dari situs American University of Sharjah, pemikiran-pemikiran negatif akan suatu hal yang belum terjadi justru bisa membuat kita lebih mungkin mengalaminya. Akibatnya, kita mungkin justru mengacaukan rencana yang sudah dibuat sebelumnya.
5. Meditasi
Kegiatan ini bisa melatih otak melepaskan pikiran-pikiran negatif yang kerap menyebabkan stres dan bahkan depresi. Teknik meditasi juga dinilai dapat mengatur kinerja amigdala, area otak yang bertanggung jawab untuk mengontrol emosi, khususnya rasa takut. Jadi, overthingking kamu bisa dikurangi!
6. Berbagi dengan orang lain
Berbicara dengan orang lain apa yang sedang kita pikirkan akan membantu meredakan beban secara emosional. Kamu juga akan mendapat pandangan baru dari permasalahan yang sedang dihadapi. Jadi, temuilah orang-orang yang kamu percayai seperti keluarga, sahabat, atau pasangan ketika mulai overthinking.
Ingatlah kamu bisa berhenti berpikir berlebihan. Mungkin kamu akan selalu takut pada situasi tertentu, namun hal itu tidak menghalangi dirimu untuk menjalani kehidupan yang penuh semangat. Stop overthinking!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)