FITNESS & HEALTH
Saat Panik Attack, Makan Permen Bisa Jadi Solusinya
Mia Vale
Kamis 03 Juli 2025 / 22:14
Jakarta: Kepanikan terjadi saat amigdala memicu respons melawan atau lari. Dan salah satu cara untuk meredam respons amigdala dan mengurangi kepanikan adalah dengan mengalihkan perhatian ke momen saat ini melalui indra perasa.
Ya, makan permen menurut Toya Roberson-Moore, MD, associate medical director dan psikiater di Pathlight Mood & Anxiety Center, bisa mengatasi kecemasan.
Baca juga: Sering Dengar NPD, Apa Sih Itu?
Memakan permen menurut laman Health dapat mengalihkan perhatian otak dari sensasi takut, cemas, dan kewalahan ke rasa yang hidup dan tegas di mulut.
Hasilnya, bagian otak yang berfungsi untuk berpikir mengirimkan pesan ke bagian otak yang berfungsi untuk merasakan bahwa kamu tidak dalam bahaya yang sebenarnya.
"Sepotong permen mungkin cukup untuk menyadarkan seseorang dari kegelisahan yang tak terkendali dan membawa mereka kembali ke masa kini," kata John Delony, PhD , seorang konselor kesehatan mental.
Umumnya, gangguan panik akan mengganggu 5-20 menit. Keterampilanmu membantu diri sendiri di rentang waktu tersebut adalah kunci kesuksesan dalam mengatasi serangan.
.jpg)
(Memakan permen menurut ahli dalam laman Health dapat mengalihkan perhatian otak dari sensasi takut, cemas, dan kewalahan ke rasa yang hidup dan tegas di mulut. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Apa yang dikatakan Delony pun diamini oleh dr. Santi Yuliani, M.Sc.,Sp.KJ. Melalui akun Instagram pribadinya @santi_psychiatrist, dr. Santi memberi imbauan, bila saat panik dan kondisi tidak memungkinkan untuk melakukan relaksasi, bisa lakukan distraksi, seperti:
- Letakkan permen di lidah dan pilih yang rasanya kuat, seperti, mint, pedas, atau asam
- Pejamkan mata, rasakan dulu tekstur permennya, apakah ada alurnya, apakah polos, apakah lunak, apakah chewy, dan lainnya
- Lanjutkan dengan rasakan secara detil rasa permennya
- Perhatikan lidahmu di sebelah mana yang paling merasakan rasanya dan perhatikan apakah rasa permenmu memang dominan di area yang sesuai
- Tetap pejamkan mata, tetap rasakan permennya, sambil atur napas rasakan terus di lidah, sampai rasa permen pudar atau habis
- Buka mata perlahan ketika rasa permen pudar atau sudah habis
Saat melakukan distraksi, jangan dikunyah, biarkan permen lumer secara natural di lidah. Pasalnya, manfaat sebenarnya datang dari fokus pada sensasi di mulut kamu.
Baca juga: 4 Prinsip Pereda Anxiety agar Kecemasan Tidak Menguasai Hidupmu
Makan permen memang bukan satu-satunya untuk mengatasi serangan panik. Mekanisme penanganan lainnya seperti memerhatikan nutrisi tetapi juga efektif untuk mengurangi kecemasan.
Bahkan penelitian telah menunjukkan bahwa strategi yang bermanfaat untuk mengelola atau bahkan mengatasi gangguan kecemasan dapat meliputi, terapi perilaku kognitif (CBT), meditasi berbasis kesadaran, dan latihan fisik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Ya, makan permen menurut Toya Roberson-Moore, MD, associate medical director dan psikiater di Pathlight Mood & Anxiety Center, bisa mengatasi kecemasan.
Baca juga: Sering Dengar NPD, Apa Sih Itu?
Memakan permen menurut laman Health dapat mengalihkan perhatian otak dari sensasi takut, cemas, dan kewalahan ke rasa yang hidup dan tegas di mulut.
Hasilnya, bagian otak yang berfungsi untuk berpikir mengirimkan pesan ke bagian otak yang berfungsi untuk merasakan bahwa kamu tidak dalam bahaya yang sebenarnya.
Lakukan distraksi
"Sepotong permen mungkin cukup untuk menyadarkan seseorang dari kegelisahan yang tak terkendali dan membawa mereka kembali ke masa kini," kata John Delony, PhD , seorang konselor kesehatan mental.
Umumnya, gangguan panik akan mengganggu 5-20 menit. Keterampilanmu membantu diri sendiri di rentang waktu tersebut adalah kunci kesuksesan dalam mengatasi serangan.
.jpg)
(Memakan permen menurut ahli dalam laman Health dapat mengalihkan perhatian otak dari sensasi takut, cemas, dan kewalahan ke rasa yang hidup dan tegas di mulut. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Apa yang dikatakan Delony pun diamini oleh dr. Santi Yuliani, M.Sc.,Sp.KJ. Melalui akun Instagram pribadinya @santi_psychiatrist, dr. Santi memberi imbauan, bila saat panik dan kondisi tidak memungkinkan untuk melakukan relaksasi, bisa lakukan distraksi, seperti:
- Letakkan permen di lidah dan pilih yang rasanya kuat, seperti, mint, pedas, atau asam
- Pejamkan mata, rasakan dulu tekstur permennya, apakah ada alurnya, apakah polos, apakah lunak, apakah chewy, dan lainnya
- Lanjutkan dengan rasakan secara detil rasa permennya
- Perhatikan lidahmu di sebelah mana yang paling merasakan rasanya dan perhatikan apakah rasa permenmu memang dominan di area yang sesuai
- Tetap pejamkan mata, tetap rasakan permennya, sambil atur napas rasakan terus di lidah, sampai rasa permen pudar atau habis
- Buka mata perlahan ketika rasa permen pudar atau sudah habis
Saat melakukan distraksi, jangan dikunyah, biarkan permen lumer secara natural di lidah. Pasalnya, manfaat sebenarnya datang dari fokus pada sensasi di mulut kamu.
Baca juga: 4 Prinsip Pereda Anxiety agar Kecemasan Tidak Menguasai Hidupmu
Makan permen memang bukan satu-satunya untuk mengatasi serangan panik. Mekanisme penanganan lainnya seperti memerhatikan nutrisi tetapi juga efektif untuk mengurangi kecemasan.
Bahkan penelitian telah menunjukkan bahwa strategi yang bermanfaat untuk mengelola atau bahkan mengatasi gangguan kecemasan dapat meliputi, terapi perilaku kognitif (CBT), meditasi berbasis kesadaran, dan latihan fisik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)