FITNESS & HEALTH
Saat Makan Mi Instan, 3 Makanan Ini Tidak Boleh Jadi 'Pendamping'
Mia Vale
Selasa 30 September 2025 / 19:00
Jakarta: Saat mendengar mi instan, tentu semua setuju kalau makanan ini merupakan salah satu favorit masyarakat Indonesia, mulai anak-anak sampai dewasa. Dan semua juga setuju, kalau mi instan sangat cocok dikonsumsi, saat sedang hujan dan udara dingin.
Belum lagi dicampur dengan beragam tambahan yang bisa menyempurnakan rasa mi instan yang kita santap.
Tapi faktanya, dari laman HealthShots mengatakan, dari sekian banyak jenis makanan yang dijadikan isian, ada beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan mi instan. Apa sajakah, itu?
Makan mi instan dengan nasi, sudah lumrah dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Sayangnya, ini bukan ide yang baik. Keduanya sama-sama sumber karbohidrat.
Ketika dikonsumsi bersamaan, jumlah asupan karbohidrat bisa melambung tinggi. Ingat, terlalu banyak karbohidrat bisa menyebabkan kenaikan berat badan, meningkatkan kadar gula darah, dan dalam jangka panjang bisa memperburuk risiko diabetes tipe 2.
.jpg)
(Kerupuk harus dikurangi oleh penderita hipertensi karena umumnya tinggi garam (natrium) dan lemak, yang dapat menyebabkan retensi cairan dan meningkatkan tekanan darah. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
Layaknya sambal, orang Indonesia sangat menyukai kerupuk. Sayangnya, kerupuk dan mi instan memiliki karakteristik serupa, tinggi karbohidrat, lemak. Ini bukan kombinasi yang ideal, apalagi jika dikonsumsi terlalu sering.
Campuran mi instan dan kerupuk, berisiko bisa meningkatkan sindrom metabolik, yaitu kumpulan kondisi seperti tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kadar lemak tidak normal. Dan semua ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Internet atau Mi instan - telor - kornet, dan ditambah keju. Wah, benar-benar membuat rasa mi instan menjadi sempurna di lidah, sekaligus mengenyangkan.
Namun, ini merupakan contoh klasik dari makanan olahan yang digabungkan jadi satu, tapi bisa jadi bencana untuk tubuh kamu. Pasalnya, kornet dan keju sama-sama tinggi lemak dan kalori.
Ditambah lagi, mereka adalah makanan olahan, yang dikenal bisa memicu peradangan dan berbagai penyakit kronis jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Mengonsumsi mi instan boleh dinikmati sesekali. Tapi, hindarilah mencampur mi instan dengan jenis makanan di atas. Hal itu bisa membuat tubuh rentan terhadap penyakit.
Sebaliknya, cobalah menambahkan bahan-bahan sehat, seperti sayuran, telur rebus, atau protein nabati agar camilan tetap dapat dinikmati tanpa mengorbankan kesehatan tubuh. Ingat, sehat adalah pilihan, jadi jangan biarkan camilan lezat justru merugikan kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Belum lagi dicampur dengan beragam tambahan yang bisa menyempurnakan rasa mi instan yang kita santap.
Tapi faktanya, dari laman HealthShots mengatakan, dari sekian banyak jenis makanan yang dijadikan isian, ada beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan mi instan. Apa sajakah, itu?
Baca Juga :
Tahu vs Tempe, Mana yang Lebih Kaya Protein?
1. Nasi
Makan mi instan dengan nasi, sudah lumrah dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Sayangnya, ini bukan ide yang baik. Keduanya sama-sama sumber karbohidrat.
Ketika dikonsumsi bersamaan, jumlah asupan karbohidrat bisa melambung tinggi. Ingat, terlalu banyak karbohidrat bisa menyebabkan kenaikan berat badan, meningkatkan kadar gula darah, dan dalam jangka panjang bisa memperburuk risiko diabetes tipe 2.
2. Kerupuk
.jpg)
(Kerupuk harus dikurangi oleh penderita hipertensi karena umumnya tinggi garam (natrium) dan lemak, yang dapat menyebabkan retensi cairan dan meningkatkan tekanan darah. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
Layaknya sambal, orang Indonesia sangat menyukai kerupuk. Sayangnya, kerupuk dan mi instan memiliki karakteristik serupa, tinggi karbohidrat, lemak. Ini bukan kombinasi yang ideal, apalagi jika dikonsumsi terlalu sering.
Campuran mi instan dan kerupuk, berisiko bisa meningkatkan sindrom metabolik, yaitu kumpulan kondisi seperti tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kadar lemak tidak normal. Dan semua ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
3. Kornet dan keju
Internet atau Mi instan - telor - kornet, dan ditambah keju. Wah, benar-benar membuat rasa mi instan menjadi sempurna di lidah, sekaligus mengenyangkan.
Namun, ini merupakan contoh klasik dari makanan olahan yang digabungkan jadi satu, tapi bisa jadi bencana untuk tubuh kamu. Pasalnya, kornet dan keju sama-sama tinggi lemak dan kalori.
Ditambah lagi, mereka adalah makanan olahan, yang dikenal bisa memicu peradangan dan berbagai penyakit kronis jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Baca Juga :
Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin D
Mengonsumsi mi instan boleh dinikmati sesekali. Tapi, hindarilah mencampur mi instan dengan jenis makanan di atas. Hal itu bisa membuat tubuh rentan terhadap penyakit.
Sebaliknya, cobalah menambahkan bahan-bahan sehat, seperti sayuran, telur rebus, atau protein nabati agar camilan tetap dapat dinikmati tanpa mengorbankan kesehatan tubuh. Ingat, sehat adalah pilihan, jadi jangan biarkan camilan lezat justru merugikan kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)