FITNESS & HEALTH

Bahaya Melewatkan Waktu Makan: Stres hingga Masalah Pencernaan

Fatha Annisa
Senin 22 September 2025 / 17:04
Jakarta: Melewatkan waktu makan bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti sibuk, tidak lapar, atau sengaja melakukannya dengan maksud menurunkan berat badan. Tapi, apa sebenarnya yang terjadi pada tubuh saat tidak makan?
 
Tubuh manusia merupakan mesin yang luar biasa, dan salah satu bahan bakar utamanya adalah makanan. Tanpa asupan energi secara teratur, tubuh akan memberi sinyal melalui rasa lapar, menurunkan energi, bahkan memengaruhi suasana hati.
 
Jika kebiasaan ini berlanjut, dampaknya bisa lebih serius terhadap kesehatan fisik maupun mental. Lantas, apa saja dampak negatif dari melewatkan waktu makan?
 

Dampak Negatif Melewatkan Makan

Dilansir laman Eatingwell, berikut dampak negatif melewatkan waktu makan menurut ahli diet Christy Harrison:
 

1. Hormon Stres Meningkat

Saat kadar gula darah turun karena tidak ada makanan yang masuk, tubuh merespons dengan memproduksi hormon stres, seperti kortisol dan adrenalin. Akibatnya, kamu jadi lebih mudah cemas, gelisah, dan suasana hati cepat berubah.
 
Baca juga: Mengetahui Lyme Diasease yang Dialami Bella Hadid
 

2. Energi Menurun

Otak manusia sangat bergantung pada glukosa sebagai sumber energi. Ketika cadangan energi ini habis, tubuh mulai terasa lemas, sulit fokus, dan tidak bertenaga. Bahkan, beberapa orang bisa merasa pusing atau sakit kepala.
 

3. Sinyal Lapar dan Kenyang Terganggu

Jika sering melewatkan makan, hormon ghrelin (yang menimbulkan rasa lapar) dan leptin (yang memberi sinyal kenyang) bisa kacau. Lama-lama, tubuh kesulitan mengenali kapan harus makan dan kapan harus berhenti.
 

4. Lebih Mudah Makan Berlebihan

Setelah menahan lapar terlalu lama, biasanya tubuh akan “balas dendam” dengan mencari makanan yang cepat memberi energi, seperti makanan manis atau tinggi lemak. Inilah sebabnya orang yang sering skip makan justru cenderung makan lebih banyak saat akhirnya duduk di meja makan.

 
Baca juga: Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum ke Psikolog atau Psikiater?
 

5. Risiko Kekurangan Nutrisi

Setiap kali kamu melewatkan makan, ada peluang kehilangan asupan gizi penting, seperti vitamin, mineral, protein, atau serat. Kalau ini jadi kebiasaan, kekurangan gizi bisa memengaruhi kesehatan secara menyeluruh, dari daya tahan tubuh sampai kesehatan tulang dan otot.
 

6. Sistem Pencernaan Terganggu

Tidak makan teratur juga bisa menyebabkan mual, kembung, diare, atau malah sembelit. Pasalnya, sistem pencernaan manusia butuh pola makan yang stabil supaya bisa bekerja optimal.
 

7. Risiko Gangguan Makan

Penelitian menunjukkan adanya keterkaitan kuat antara kebiasaan melewatkan makan dengan berkembangnya gangguan makan. Misalnya, menahan diri tidak makan demi mengurangi kalori, karena merasa bersalah atas makanan yang sudah dikonsumsi sebelumnya, atau karena menganggap makanan yang tersedia tidak cukup “sehat.”
 
Kebiasaan tersebut nyatanya bukan hanya berbahaya bagi tubuh dan otak, tetapi juga merusak pola pikir. Jika terus dibiarkan, konsekuensinya bisa berujung fatal dan mengancam nyawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PRI)

MOST SEARCH