Menparekraf Wishnutama Kusubandio. (Foto: Kemenparekraf)
Menparekraf Wishnutama Kusubandio. (Foto: Kemenparekraf)

Menparekraf Ungkap Kunci Keberhasilan Pemulihan Pariwisata

Rona pariwisata indonesia Menparekraf
Sunnaholomi Halakrispen • 11 September 2020 08:05
Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengungkapkan keberhasilan dalam upaya pemulihan pariwisata nasional. Kuncinya ialah pelaksanaan protokol kesehatan berbasis CHSE.
 
"Kunci keberhasilan pariwisata agar dapat segera rebound adalah pelaksanaan protokol kesehatan berbasis CHSE dengan baik dan disiplin di tiap destinasi tujuan dan pelaku sektor pariwisata," ujar Menparekraf Wishnutama Kusubandio dalam keterangannya, Rabu 9 September 2020.
 
Wishnutama menegaskan, tanpa pelaksanaan protokol kesehatan yang baik dan disiplin yang tinggi maka tidak mudah bagi sektor pariwisata Indonesia untuk dapat bangkit kembali. Pihaknya telah menerbitkan buku panduan khusus terkait protokol kesehatan berbasis Clean, Health, Safety & Enviromental Sustainbility (CHSE) bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di tanah air.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Jadi, kuncinya adalah pelaksanaan protokol kesehatan," tuturnya.
 
Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan penerapan protokol kesehatan, Kemenparekraf telah mengusulkan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Khususnya, agar Hibah Pariwisata ke daerah difokuskan untuk peningkatan kualitas pelaksanaan protokol kesehatan berbasis CHSE di destinasi pariwisata.
 

 
"Kemenparekraf sudah mengusulkan ke Kemenkeu agar Hibah Pariwisata sebesar Rp3,3 triliun ke daerah difokuskan untuk program penerapan protokol CHSE di berbagai destinasi pariwisata," jelasnya.
 
Presiden Joko Widodo sebelumnya mengingatkan bahwa pandemi covid-19 akan membuka sebuah perubahan tentang tren pariwisata di dunia. Isu health dan hygiene serta safety dan security akan menjadi pertimbangan utama bagi wisatawan.
 
Presiden meminta, kata Wisnutama, setelah pandemi ini harus melakukan inovasi, perbaikan-perbaikan. Sehingga, bisa cepat beradaptasi dengan perubahan tren yang kemungkinan besar nanti akan terjadi di dunia pariwisata global.
 
"Kedua, isu utamanya adalah keselamatan dan kesehatan, maka protokol tatanan normal baru di sektor pariwisata betul-betul harus menjawab isu utama tadi. Mulai dari protokol kesehatan yang ketat di sisi transportasinya, di sisi hotelnya, di sisi restorannya, dan juga di area-area wisata yang kita miliki," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif