900 mdpl menyuguhkan karya dari 10 seniman yang disebar di 10 titik dengan masing-masing kisahnya. (Foto: Dok. Arthurio Oktavianus)
900 mdpl menyuguhkan karya dari 10 seniman yang disebar di 10 titik dengan masing-masing kisahnya. (Foto: Dok. Arthurio Oktavianus)

Kaliurang dalam 11 Kisah Hantu-hantu Seribu Percakapan

Rona wisata gaya
Arthurio Oktavianus Arthadiputra • 28 Oktober 2019 13:01
Yogyakarta: Sebelas kisah dituturkan para seniman melalui karya-karya yang menguraikan kembali romantisme masa lalu Kaliurang, dalam seni site specific berbalut tema 900 mdpl.
 
Pengunjung diajak untuk menyusuri tempat b
erbeda sembari menyibak kisah yang pernah terjadi di Kaliurang, berdasarkan memori penduduk setempat. Kisah hantu-hantu seribu percakapan.
 
Dengan LIR sebagai direktur artistik dan dikuratori oleh Mira Asriningtyas, 900 mdpl menyuguhkan karya dari 10 seniman yang disebar di 10 titik dengan masing-masing kisahnya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Adapun 10 seniman yang berbagi kisah melalui karya dalam 900 mdpl adalah Maryanto, Fyerool Darma, Mark Salvatus, Rara Sekar, Yudha Sandy, Jompet Kuswidananto, Agung Kurniawan, Lala Bohang, Arief Budiman dan Paoletta Holst.
 
Kaliurang dalam 11 Kisah Hantu-hantu Seribu Percakapan
(900 MDPL - Pameran seni site specific bertajuk 900 mdpl, berisi karya 10 seniman yang bertutur kisah Hantu-Hantu Seribu Percakapan. Foto: Dok. Arthurio Oktavianus)
 
Titik terakhir sebagai lokasi ke-11 dari perjalanan 900 mdpl adalah Museum Seribu Percakapan, yang diisi karya dari Anggun Priambodo, Dimaz Maulana, Kelompok Fotografi Kaliurang & Dito Yuwono, Edita Atmaja, Maryanto, Mella Jaarsma, Sandi Kalifadani, Ibnu Hadi Harli, Barokah dan arsip yang berasal dari Kaliurang.
 
Melalui peta perjalanan yang bisa dibeli pengunjung, penyelenggara menginformasikan bahwa judul “900 mdpl : Hantu-Hantu Seribu Percakapan” berdasarkan metode penelitian yang menggunakan percakapan-percakapan dengan para tetua masyarakat di sekitar desa, fokus pada apa yang terjadi di Kaliurang dalam lini masa sejarah Indonesia yang lebih luas.
 
Pameran 900 mdpl dilaksanakan pada 18-27 Oktober 2019, dengan titik kumpul dan pusat informasi di Jl. Astomulyo 69, Kaliurang, Yogyakarta.
 
Menurut pengunjung asal Yogyakarta, Gita, pameran ini sangat bagus sekali. Melalui karya yang ditampilkan, pengunjung bisa mengetahui kisah-kisah yang terjadi di Kaliurang, yang tidak pernah pengunjung dengar dan ketahui sebelumnya.
 
Kaliurang dalam 11 Kisah Hantu-hantu Seribu Percakapan
(Pengunjung yang ingin mendatangi pameran 900 mdpl akan dipandu oleh guide atau peta yang bisa didapatkan pengunjung di pusat informasi. Foto: Dok. Arthurio Oktavianus)
 
“Pameran yang dihadirkan seputar kehidupan Kaliurang di masa lampau, yang bercerita tentang trauma, kesedihan, kisah-kisah yang dilupakan. Tidak jauh berbeda dengan Kaliurang saat ini,” tutur mahasiswi  universitas negeri di Yogyakarta, Jumat 25 Oktober 2019 lalu.
 
Kaliurang adalah desa di lereng selatan Gunung Merapi. Desa ini dulunya merupakan tempat peristirahatan ahli Geologi Belanda di masa kolonial. Tahun 1923, dibangun jalan raya yang menghubungkan kota Yogyakarta-Kaliurang.
 
Sejak adanya jalan raya itu, Kaliurang mulai menjadi daerah wisata popular, hingga akhir era Orde Baru. Waktu bergulir cepat. Banyak kisah yang pernah terjadi di Kaliurang, tentang kehidupan penduduknya yang semarak hingga kisah tragis.
 
Kisah-kisah inilah yang coba diangkat kembali dalam 900 mdpl, sebagai kisah yang masih diingat oleh penduduk setempat dan mulai kabur tergerus perubahan zaman.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif