Ketua Umum Komunitas Organik Indonesia (KOI) Emille Jayanata mengatakan hal tersebut adalah yang mendasari terbentuknya KOI sehingga para pelaku UMKM bisa dihimpun dan diberikan edukasi seputar penjualan bahan organik.
“Kita memberi edukasi juga pada UMKM yang gabung, tapi bukan pelatihan tentang cara membuat produk. Kalau itu sih jelas mereka yang lebih tahu. Tapi kita memberi edukasi tentang cara menghadapi konsumen, cara mengemas produk, bagaimana mengkomunikasikannya, dan kita juga membuat market place buat mereka,” tutur Emille Jayanata di kawasan Casablanca, Jakarta Selatan, Selasa (29/9/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Emille juga merasa bahwa sebenarnya cukup banyak masyarakat yang ingin menikmati produk-produk organik namun tidak tahu harus membeli kemana selain ke supermarket. Apalagi, harga-harga produk organik di supermarket dan lainnya cukup mahal jika dibanding produk non organik.
“Banyak sebenarnya dari masyarakat yang butuh barang-barang organik gini tapi mereka enggak tahu aja kemana belinya,” ujar Emille.
“Dan sekarang yang gawat adalah orang ingin makanan organik dan yang dibeli adalah label luar, barang impor. Selain itu masyarakat juga punya image bahwa barang organik itu mahal. Di acara Organic Green and Healhty Expo yang kita buat ini kita akan menampilkan berbagai produk organik yang harganya sangat terjangkau,” tambahnya.
KOI yang sudah berdiri sejak 2008 tersebut hingga kini sudah memiliki lebih dari 200 anggota UMKM. Selain itu KOI juga sudah lima kali melaksanakan Organic Green and Healthy (OGH) Expo. Tujuan dibuatnya acara OGH Expo ini adalah untuk mengajak masyarakat membeli bahan dan produk organik serta mempromosikan gaya hidup sehat dan ramah lingkungan kepada masyarakat luas.
OGH Expo 2015 rencananya akan digelar mulai 1 hingga 4 Oktober 2015 di Bentara Budaya Jakarta Selatan. Ingin mencoba produk organik tanpa khawatir mahal? Datang saja ke acara ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(LOV)
