Sedangkan kerugian yang ditimbulkan, dengan estimasi ODD 1.2 juta di Indonesia. Perkiraan total kerugian ekonomi keluarga yang terkena Demensia Alzheimer mencapai USD2,2
miliar atau setara .
Kerugian ekonomi itu, menurut Rerie, disebabkan hilangnya penghasilan bagi ODD, bagi caregivers yang merawat dan mendampinginya dan tingginya biaya yang dikeluarkan untuk mengurus ODD, serta biaya obat-obatan yang harus dikeluarkan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Mengingat besarnya ancaman tersebut, menurut Rerie, kepedulian masyarakat terhadap penyakit Demensia Alzheimer harus ditingkatkan sejak dini.
"Jangan sampai masyarakat salah memperlakukan penderita Demensia Alzheimer. Perlakuan salah terhadap penderita bisa memperparah kondisi kejiwaan penderita," ujar Rerie yang juga Legislator Partai NasDem itu.
Selain itu, tegas Rerie, pemerintah dan para pemangku kepentingan juga harus menjamin keberlangsungan pelayanan kesehatan, serta long term care berbasis siklus kehidupan bagi para lansia.
Sementara itu, Founder Alzheimer Indonesia, DY Suharya menceritakan, Ketua Pembina Alzheimer Indonesia Ibu Eva Sabdono pernah bertemu Komnas HAM. Pertemuan itu guna memperjuangkan hak pelayanan kesehatan bagi para lansia yang rawan terkena Demensia Alzheimer.
Alzheimer Indonesia, ujar Suharya, juga sudah bertemu Bappenas, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, dan sejumlah kementerian lembaga membahas penanganan dan perawatan para lansia, agar bisa mandiri dan bermartabat di masa tua kelak.