Kanker kolorektal disebut juga kanker kolon atau kanker usus besar. Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan, Globocan (Global Cancer Observatory) menyebutkan bahwa kanker kolorektal merupakan jenis kanker keempat terbanyak di dunia.
Sementara di Indonesia, kanker kolorektal menjadi jenis kanker tertinggi kedua pada pria dengan jumlah kasus baru hingga 30.017 pada tahun 2018. Lalu pada tahun 2020 angka tersebut menurun menjadi 21.764 kasus. Kendati begitu, kanker ini juga bisa menyerang perempuan.
Baca: Perkembangan dalam Pengobatan Kolorektal Selain Kemoterapi |
Penyebab Kanker Kolorektal
Melansir Alodokter, kanker kolorektal biasanya bermula dari polip usus atau jaringan yang tumbuh secara abnormal di dinding dalam kolon atau rektum dan membentuk tumor. Seiring berjalannya waktu, tumor tersebut akan berkembang dan merusak jaringan sehat di sekitarnya.Tetapi, tidak semua polip akan berkembang menjadi kanker, tergantung pada jenisnya. Sessile serrated polyps (SSP) dan traditional serrated adenomas (TSA) merupakan jenis polip yang berisiko tinggi berubah menjadi kanker kolorektal.
Sayangnya belum diketahui penyebab pasti terjadinya perkembangan jaringan yang terjadi secara abnormal di usus besar. Ahli medis hanya menemukan sejumlah faktor yang dapat memicu peningkatan risiko seseorang terkena kanker kolorektal, antara lain:
- Sudah lanjut usia (berusia 50 tahun ke atas)
- Punya riwayat penyakit kanker kolorektal atau polip kolorektal
- Memiliki riwayat keluarga yang mengalami kanker atau kanker payudara di bawah usia 50 tahun
- Menderita diabetes
- Menderita radang usus
- Menderita obesitas
- Pola hidup tidak sehat, seperti jarang mengonsumsi buah-buahan dan serat, memiliki kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan jarang berolahraga
- Pernah menjalani radioterapi di bagian perut
Baca: Lima Tanda Kanker Usus Besar pada Anak Muda |
Gejala Kanker Kolorektal

Kanker ini biasanya tidak menimbulkan gejala awal. Gejala baru muncul saat sel kanker sudah semakin berkembang. Sejumlah gejala kanker kolorektal tersebut adalah:
- Diare
- Sembelit
- Buang air besar terasa tidak tuntas
- Berat badan turun tanpa sebab
- Pendarahan pada rektum
- Buang air besar berdarah
- Mual dan muntah
- Perut terasa nyeri, kram, atau kembung
- Mudah lelah
Cara Mencegah Kanker Kolorektal

Sobat Medcom dapat mengurangi risiko terkena kanker kolorektal dengan melakukan sejumlah cara, seperti berikut ini:
1. Berhati-hati saat menggunakan obat NSAID, seperti aspirin
2. Perbanyak konsumsi sayur dan buah, serta perbatas makan daging
3. Hentikan kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol
4. Rutin berolahraga
5. Pertahankan berat badan ideal
6. Lakukan tes skrining kanker secara rutin, terutama bagi orang yang punya riwayat penyakit kanker
Itu dia hal-hal penting yang Sobat Medcom perlu ketahui perihal kanker usus besar. Mulailah hidup sehat dan segera konsultasikan ke dokter jika merasakan gejala yang disebutkan, ya!
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(SUR)