Approval
Ini adalah tahapan di mana vaksin akan diterima oleh berbagai lembaga sampai vaksin dianggap sudah siap untuk disebarluaskan.Produksi massal
Vaksin yang sudah siap akan diproduksi ke masyarakat umum. “Setelah vaksin lulus uji klinis, vaksin akan diproduksi massal. Tapi pembuatan vaksin dari skala lab sampai skala industri juga perlu didevelop. Untuk upscaling, biotech juga berperan,” ungkapnya.“Hasil yang diharapkan dari vaksin adalah orang-orang punya antibodi melawan covid dan mencangkup proporsi komunitas dalam suatu wilayah yang kebal terhadap penyakit ini. Ini disebut dengan herd immunity,” ujarnya.
Bioteknologi melibatkan bioinformatika
Dalam pembuatan vaksin, bioteknologi juga melibatkan ilmu bioinformatika. Menurut Dr. rer.nat Arli Aditya Parikesit. Head of Bioinformatics Department di Indonesia International Institute for Life-Sciences (i3L), bioinformatika adalah aplikasi sains data science terhadap ilmu biologi.“Jadi merupakan kombinasi dari tiga ilmu, karena sains data sendiri adalah kombinasi dari IT dan statistika. Dalam konteks riset bioteknologi, bioinformatika bekerja di ranah yang paling hulu, atau paling awal,” jelasnya saat dihubungi Medcom.id.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Dalam konteks pengembangan vaksin dan obat, di tahap awal, yaitu in silico, peneliti melaukan penapisan terhadap kandidat vaksin dan obat secara komputasi, yaitu melakukan simulasi biologis untuk mengecek apakah kandidat vaksin atau obat tersebut bisa memberikan efek yang diinginkan terutama di sel."
"Baru jika kandidat tersebut secara komputasi memberikan performans baik, bisa melanjutkan ke uji in vitro, in vivo, dan kemudian uji klinis. Jadi kami tidak melakukan pengujian di lab, tapi di komputer,” paparnya.
Ia menambahkan bahwa dalam konteks vaksin covid-19 ini, bioinformatisi akan memberikan dukungan kepada rekan di lab untuk mendesain alat diagnostik, obat, dan vaksin untuk covid.
“Setelah desainnya matang, sesuai tahap yg dijelaskan diatas, maka adalah tugas mereka, terutama rekan di biomedik dan farmasi, untuk mengembangkannya di laboratorium,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)