Di bidang medis, bioteknologi dibuktikan dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin. Pada tahun 1982 insulin rekombinan menjadi produk pertama yang dibuat melalui rekayasa genetika yang mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
Dan sejak itu, lusinan obat protein hasil rekayasa genetika telah dikomersialkan di seluruh dunia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan seperti covid-19 yang sedang kita hadapi bersama.
Vaksin dan bioteknologi
Suvanna Visakha Wu, Seorang Volunteer Diagnosis Covid-19 FK Universitas Tarumanegara dan Alumni Jurusan Bioteknologi menjelaskan bahwa bioteknologi berperan untuk mendukung proses pelemahan virus agar bisa masuk ke tubuh manusia lebih aman.“Vaksin tujuannya untuk memicu perkembangan antibodi terhadap suatu penyakit. Salah satu sumbernya adalah virus yang dilemahkan. Virus dilemahkan supaya pas masuk ke badan, enggak mematikan dan tubuh bisa terlatih buat memproduksi antibodi. Akan tetapi, seiring berkembangnya waktu, dibuat lebih aman,” paparnya pada Medcom.id
“Dari awalnya virus utuh yang dilemahkan, sampai cuma epitope (bagian virus yg dideteksi antibodi) saja. Nah perkembangan ini didukung sama studi di bidang bidang bioteknologi, termasuk biomedicine dan bioinformatics,” lanjutnya.