Menurut Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP yang merupakan Guru Besar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo sekaligus Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastro EnteroHepatologi nyeri perut akut adalah nyeri yang datang tiba-tiba.
Sementara nyeri perut kronis menunjukkan kondisi atau sifat penyakit yang telah lama terjadi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Pertama kita harus lihat dulu keadannya akut atau kronis. Akut itu terjadi tiba-tiba. Akut kalau lagi diam-diam, tiba-tiba sakit perutnya,” ungkapnya dalam Live Video Apa kata Dokter di Instagram.
“Misalnya kalau tiba-tiba saja seseorang ada kolik ureter atau kolik empedu, habis makan daging kambing langsung kambuh. Karena pada dasarnya ada batu di kantong empedunya. Karena itu, ketika makan berlemak tinggi memaksa kantong empedu bekerja lebih keras. Ketika kantong empedu bekerja lebih keras menimbulkan rasa mulas,” paparnya.
“Begitu juga di ginjal, tiba-tiba melintir. Mungkin baru makan jeroan,” tambahnya. Untuk mengatasi rasa nyeri itu, Anda bisa menggunakan penghilang rasa sakit. Salah satu penghilang rasa sakit yang bisa Anda coba adalah parasetamol.
Ia juga menambahkan bahwa jangan menggunakan penghilang rasa sakit untuk beberapa jenis penyakit seperti sakit di lambung dan usus buntu. Periksa ke dokter jika sakit di bagian perut Anda tak membaik.
(TIN)