Dikutip dari Romper, menurut dokter ahli kandungan Idries Abdur-Rahman, pada dasarnya berenang tidak dapat menginduksi terjadinya persalinan. “Meskipun kita tidak sepenuhnya memahami mekanisme yang dapat memulai terjadinya persalinan, perubahan hormon memiliki peran yang besar dalam persalinan,” katanya.
“Bahkan dalam melakukan olahraga yang lebih berat pun tidak dapat mengubah hormon Anda dan tentunya berenang tidak akan memiliki efek apapun. Berkurangnya gravitasi pada kolam renang, yang dapat mengurangi tekanan pada leher rahim tidak dapat memicu terjadinya persalinan,” ujar Dr Abdur-Rahman.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Meskipun demikian, ada banyak manfaat dari berenang bagi kehamilan Anda. Patricia A. Evans, seorang praktisi perawat dan bidan bersertifikat, memberi tahu bahwa berenang dapat memberi Anda perasaan lega ketika rahim Anda terasa berat karena daya apung yang terjadi ketika berada di dalam air.
Berenang mengurangi pembengkakan pada ibu hamil
Manfaat lain dari berenang ketika hamil adalah dapat mengurangi pembengkakan pergelangan kaki dan kaki, mengurangi rasa nyeri pada tubuh, mengurangi mual di pagi hari, membuat Anda tetap tenang, dan meningkatkan daya tahan Anda yang akan bermanfaat pada saat persalinan nanti.Dan jika Anda khawatir dengan kandungan klorin pada kolam renang, sebaiknya tidak perlu khawatir karena kandungan klorin pada klorin secara umum aman. Menurut Abdur-Rahman, “Klorin memiliki tujuan yang sangat penting di kolam renang dan berenang di air yang tidak diklorinasi akan jauh lebih berbahaya.”
“Namun jika Anda mengalami pecah ketuban atau berenang di kolam renang setelah mengalami pecah ketuban, maka itu sangat tidak dianjurkan,” ujar Abdur-Rahman. “Cairan ketuban adalah cairan tubuh, sehingga tidak disarankan untuk bercampur dengan air kolam renang,” kata Abdur-Rahman.
Selain itu, meskipun sudah diklorinasi masih tetap bisa ada bakteri atau kotoran di kolam renang. “Kantung janin merupakan penghalang utama antara bayi dengan kuman di dunia luar. Berenang ketika kantung janin Anda sudah pecah akan membuat kuman masuk ke dalam rahim dan menyebabkan infeksi pada ibu atau janin,” tutup Abdur-Rahman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)