FAMILY
Mengenal Dermatitis Non-Spesifik yang Dapat Terjadi Selama Kehamilan dan Cara Mengatasinya
A. Firdaus
Jumat 19 Desember 2025 / 13:09
Jakarta: Selama kehamilan, tubuh Moms mengalami berbagai perubahan hormonal yang tidak hanya memengaruhi suasana hati dan kesehatan secara keseluruhan, tetapi juga dapat memicu masalah kulit yang tidak diinginkan, seperti dermatitis non-spesifik.
Kondisi ini pada dasarnya merupakan bentuk eksim yang muncul akibat fluktuasi hormon kehamilan, yang bisa memicu eksim baru atau memperburuk yang sudah ada sebelumnya.
Gejala utamanya meliputi kulit kering, gatal, dan merah bersisik, sering kali terpusat di area wajah, dan dapat diperparah oleh faktor eksternal, seperti stres, cuaca dingin, bahkan rutinitas sehari-hari yang kurang tepat.
Meskipun dermatitis ini umum terjadi pada trimester pertama atau kedua kehamilan dan tidak menimbulkan bahaya serius bagi ibu atau bayi, namun ketidaknyamanan yang ditimbulkannya, seperti rasa gatal yang mengganggu tidur atau aktivitas dan bisa sangat mengurangi kualitas hidup wanita hamil jika tidak segera diatasi.
Untuk mengatasi dermatitis, Harold Lancer, MD, seorang dermatolog di West Coast merekomendasikan terapi oksigen TMT (Transcutaneous Mesodermic Transport).
“Terapi ini menggunakan arus listrik untuk mentransfer vitamin menenangkan, termasuk A, C, dan D, serta elastin dan kolagen, melalui permukaan kulit,” jelas dr. Lancer dalam Parents.
“Kemudian saya mengunci kulit dengan semprotan campuran oksigen dan air deionisasi. Air harus deionisasi karena mengurangi jumlah listrik di permukaan kulit, memungkinkan lebih banyak nutrisi untuk ditransfer,” tambahnya.
Ia merekomendasikan melakukan perawatan ini dua kali seminggu selama lima minggu, lalu sekali seminggu sesuai kebutuhan. Terapi ini membantu menenangkan kulit dan mengurangi peradangan tanpa bahan kimia keras, sehingga aman untuk digunakan setelah kehamilan.
Lancer menyarankan produk ultra-menenangkan dan anti-inflamasi yang cocok untuk kulit sensitif. Pembersih lotion bebas pewangi dan non-comedogenic (tidak menyumbat pori-pori) adalah yang paling tidak mengiritasi dan paling melembapkan.
dr. Zugerman sangat menyukai yang kaya akan lipid alami seperti shea butter, minyak evening primrose, dan minyak biji jojoba yang semuanya membantu memperkuat lapisan penghalang kulit.
“Produk yang diformulasikan untuk mengobati rosacea juga efektif dalam menyembuhkan dermatitis non-spesifik karena membantu mengatur aliran darah berlebihan,” kata dr. Lancer.
Untuk penggunaan sehari-hari, pilih pelembap dengan perlindungan matahari untuk membantu mengurangi kerusakan lebih lanjut.
Selain itu, menjaga kelembapan udara di rumah dan menghindari pemicu seperti sabun keras dapat membantu mencegah dermatitis kambuh.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Kondisi ini pada dasarnya merupakan bentuk eksim yang muncul akibat fluktuasi hormon kehamilan, yang bisa memicu eksim baru atau memperburuk yang sudah ada sebelumnya.
Gejala utamanya meliputi kulit kering, gatal, dan merah bersisik, sering kali terpusat di area wajah, dan dapat diperparah oleh faktor eksternal, seperti stres, cuaca dingin, bahkan rutinitas sehari-hari yang kurang tepat.
Meskipun dermatitis ini umum terjadi pada trimester pertama atau kedua kehamilan dan tidak menimbulkan bahaya serius bagi ibu atau bayi, namun ketidaknyamanan yang ditimbulkannya, seperti rasa gatal yang mengganggu tidur atau aktivitas dan bisa sangat mengurangi kualitas hidup wanita hamil jika tidak segera diatasi.
Cara mengatasi dermatitis non-spesifik
Untuk mengatasi dermatitis, Harold Lancer, MD, seorang dermatolog di West Coast merekomendasikan terapi oksigen TMT (Transcutaneous Mesodermic Transport).
“Terapi ini menggunakan arus listrik untuk mentransfer vitamin menenangkan, termasuk A, C, dan D, serta elastin dan kolagen, melalui permukaan kulit,” jelas dr. Lancer dalam Parents.
“Kemudian saya mengunci kulit dengan semprotan campuran oksigen dan air deionisasi. Air harus deionisasi karena mengurangi jumlah listrik di permukaan kulit, memungkinkan lebih banyak nutrisi untuk ditransfer,” tambahnya.
Ia merekomendasikan melakukan perawatan ini dua kali seminggu selama lima minggu, lalu sekali seminggu sesuai kebutuhan. Terapi ini membantu menenangkan kulit dan mengurangi peradangan tanpa bahan kimia keras, sehingga aman untuk digunakan setelah kehamilan.
Lancer menyarankan produk ultra-menenangkan dan anti-inflamasi yang cocok untuk kulit sensitif. Pembersih lotion bebas pewangi dan non-comedogenic (tidak menyumbat pori-pori) adalah yang paling tidak mengiritasi dan paling melembapkan.
dr. Zugerman sangat menyukai yang kaya akan lipid alami seperti shea butter, minyak evening primrose, dan minyak biji jojoba yang semuanya membantu memperkuat lapisan penghalang kulit.
“Produk yang diformulasikan untuk mengobati rosacea juga efektif dalam menyembuhkan dermatitis non-spesifik karena membantu mengatur aliran darah berlebihan,” kata dr. Lancer.
Untuk penggunaan sehari-hari, pilih pelembap dengan perlindungan matahari untuk membantu mengurangi kerusakan lebih lanjut.
Selain itu, menjaga kelembapan udara di rumah dan menghindari pemicu seperti sabun keras dapat membantu mencegah dermatitis kambuh.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)