Sebuah studi menemukan wanita lanjut usia dan memiliki gejala awal kanker payudara atau biasa disebut dengan Ductal Carcinoma in Situ (DCIS), tidak memiliki risiko kematian dini. (Foto: Embracefamilyhealth)
Sebuah studi menemukan wanita lanjut usia dan memiliki gejala awal kanker payudara atau biasa disebut dengan Ductal Carcinoma in Situ (DCIS), tidak memiliki risiko kematian dini. (Foto: Embracefamilyhealth)

Studi: Wanita Lansia Mengidap Gejala Awal Kanker Payudara Tidak Mudah Meninggal

Rona studi kesehatan kanker payudara
Anggi Tondi Martaon • 30 Januari 2017 17:06
medcom.id, Jakarta: Sebuah studi menemukan wanita lanjut usia dan memiliki gejala awal kanker payudara atau biasa disebut dengan Ductal Carcinoma in Situ (DCIS), tidak memiliki risiko kematian dini.
 
"Didiagnosa DCIS dapat sangat menyedihkan, dan penelitian menunjukkan bahwa banyak wanita menaksir terlalu tinggi risiko yang ada dan bingung tentang pengobatannya. Studi ini harus memberikan jaminan bahwa diagnosis DCIS tidak meningkatkan risiko kematian," kata Dr. Lotte Elshof. 
 
DCIS adalah kanker non-invasif, dimana sel-sel abnormal tumbuh di lapisan duktus susu payudara. Jika tidak diobati, DCIS dapat berkembang menjadi kanker payudara invasif yang mengancam kehidupan. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Biasanya, DCIS diobati dengan pembedahan. Cara lain bisa juga dilakukan dengan kombinasi antara operasi dan terapi radiasi.
 
(Baca juga: Obat Kanker Payudara Diyakini Segera Ditemukan)
 
Studi: Wanita Lansia Mengidap Gejala Awal Kanker Payudara Tidak Mudah Meninggal
Metode penelitian
Untuk menentukan wanita yang lebih tua didiagnosis dengan DCIS, tim Elshof's melacak 10.000 wanita Belanda selama 10 tahun. Langkah tersebut dilakukan semenjak tahun 1989 dan 2004.
 
Hasilnya, risiko kematian pada wanita lanjut usia atau berumur 50 tahun dan didiagnosa DCIS lebih rendah 10 persen, dibandingkan dengan perempuan dalam populasi umum. 
 
Selain itu temuan menunjukan pasien DCIS yang meninggal dikarenakan penyakit peredaran darah, pernafasan dan pencernaan.
 
"Itu mungkin tampak mengejutkan bahwa kelompok perempuan ini sebenarnya memiliki tingkat mortalitas yang lebih rendah daripada populasi umum. Namun, sebagian besar telah didiagnosis melalui pemeriksaan payudara, yang menunjukkan mereka mungkin sadar kesehatan dan cukup baik untuk berpartisipasi dalam skrining," kata Elshof.
 
Studi juga melihat risiko kematian akibat kanker payudara. Para peneliti menemukan bahwa sekitar 2,5 persen penderita DCIS meninggal dalam jangka waktu 10 tahun paska diobati. Selain itu, sekitar empat persen dalam waktu 15 tahun setelah pengobatan.
 

 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif