Obat Kanker Payudara Diyakini Segera Ditemukan (Foto: shutterstock)
Obat Kanker Payudara Diyakini Segera Ditemukan (Foto: shutterstock)

Obat Kanker Payudara Diyakini Segera Ditemukan

Rona kanker
Sri Yanti Nainggolan • 22 Juni 2016 21:07
medcom.id, Jakarta: Para peneliti percaya kemungkinan telah menemukan obat dari kanker payudara, setelah selama ini hanya mengandalkan obat-obatan yang memperlambat atau mencegah tumbuhnya tumor pada mereka yang berisiko tinggi. Malahan, tak ada harapan obat-obatan tersebut adalah alternatif dari pengobatan.
 
Banyak wanita yang memiliki mutasi gen BRCA1 memutuskan untuk mengangkat payudara untuk menghindari risiko kanker payudara yang tinggi.
 
Menggunakan jaringan payudara yang didonasikan para wanita tersbeut, para peneliti di Australia menemukan bahwa sel yang terlihat pada wanita sehat yang memiliki risiko tinggi terkena kanker. Kemudian mereka menggunakan obat yang didesain untuk mengobati kanker tulang dan osteoprorosis untuk menghentikan pertumbuhan sel.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Hasil yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Medicine tersebut menemukan adanya potensi pada obat tersebut. Sebuah uji klinis kini tengah dilakukan, namun bukan pada jaringan payudara.
 
Salah satu peneliti Professor Jane VIsvader dari Walter and Eliza Hall Institute of Medical Research di Melbourne mengungkapkan penelitian terhadap sel steam di payudara tersebut telah dilakukan selama 10 tahun.
 
"Dengan membedah perkembangan jaringan payudara normal, kami menemukan informasi seputar hal kecil dari sel penyebab kanker," ujarnya.
 
Rekannya, Profesor Geoff Lindeman, seorang ahli onkologi medis di The Royal Melbourne Hospital, menekankan mereka masih butuh untuk menentukan apakah obat tersebut akan menunjukkan hasil yang sama ketika diberikan kepada wanita dengan kondisi tersebut.
 
"Dalam model pra-klinis kami, yaitu sampel jaringan, kami mampu menunjukkan kita bisa menunda atau mencegah tumor dari pembentukan," katanya.
 
Mereka sangat gembira dengan temuan ini karena itu berarti ada strategi yang mungkin berguna untuk mencegah kanker payudara untuk wanita berisiko tinggi, terutama mereka yang memiliki mutasi BRCA1.
 
"Apa yang akan membutuhkan berikutnya adalah menguji hipotesis di klinik, melalui uji klinis yang melibatkan sejumlah besar wanita. Tapi temuan kami untuk saat ini sangat menarik dan layak dilakukan," ungkapnya.
 
Dia mengatakan bahwa penemuan bagaimana mengidentifikasi sel-sel pra-kanker, menggunakan protein penanda disebut PERINGKAT, itu sendiri merupakan terobosan signifikan.
 
Mengomentari studi ini, Profesor Peter Barrett-Lee, seorang konsultan onkologi klinis di Velindre NHS Trust di Wales, mengatakan bahwa hal itu  adalah proyek yang berbasis pada laboratorium.
 
"Hal ini sangat baik pekerjaan pra-klinis dan mengidentifikasi  sebagai target terapi yang potensial untuk pencegahan kanker payudara. Inhibitor Rank-Ligan sudah digunakan untuk pasien dengan osteoporosis dan tulang metastasis dari kanker payudara sehingga pekerjaan yang sangat menarik, " ujarnya.
 
Namun, pengamatan akan perlu diuji pada pasien dan pendekatan ini mungkin akan memakan waktu beberapa tahun dalam proses pembuatannya.
 
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, kanker payudara adalah jenis yang paling umum dialami wanita.
 
Lebih dari 508 ribu wanita di seluruh dunia meninggal karena kanker payudara pada tahun 2011, dengan faktor mutasi genetik yang relatif kecil.
 
"Deteksi dini dalam rangka meningkatkan hasil kanker payudara dan kelangsungan hidup adalah landasan pengendalian kanker payudara," kata WHO.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ELG)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif