Untuk mengatasinya, kira-kira apa yang harus dilakukan para orangtua? Berikut penjelasannya oleh Psikolog anak Ayoe P. Sutomo, M.Psi, Psikolog, CGA dari Tiga Generasi.
-Miliki mindset yang positif
Hal yang paling utama untuk diingat adalah Anda sebagai orang tua harus memiliki mindset yang postif. Anggap kejadian ini menjadi jalan untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri pada anak.“Kalau di awal dua minggu sudah mikir, ‘aduh mau ngapain?’ (itu tidak baik). Akan tetapi kalau lihat waktu dua minggu ‘ok ini waktu untuk bonding emosi lebih baik, waktu untuk mengenal anak lebih baik, lebih mengenal pelajaran-pelajaran apa yang bikin dia pusing dan happy. Saat menjalankan bisa lebih mudah,” ujar Ayoe dalam acara LACTOGROW Dukung Orang Tua untuk Prioritaskan Kebahagiaan Anak di Hari Kebahagiaan Internasional di Jakarta.
-Ajak anak untuk mengerjakan kewajiban yang diberikan sekolah
Hal yang paling utama untuk diingat adalah Kebijakan untuk tetap berada di rumah bukan berarti Anda dan anak tidak memiliki tanggung jawab yang perlu untuk dikerjakan. Oleh karena itu, ingatkan anak untuk tetap mengerjakan kewajibannya meskipun dia tidak berada di kelas seperti biasa.Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Untuk anak yang sudah masuk usia sekolah, umumnya sekolah memberikan list of activities untuk masing-masing anak. Itu bisa dilakukan dengan jeda tertentu. Tapi kadang kala yang harus diperhatikan, anak usia kecil itu rentang perhatiannya tidak panjang. Jadi jangan tugasnya diberi dalam satu waktu,” sarannya.
-Buat daftar aktivitas
Menjalani hari dengan beberapa rencana akan memberikan semangat tersendiri, seakan ada tantangan yang bisa diselesaikan. Oleh karena itu, Anda bisa mulai dengan membuat aktivitas-aktivitas menarik yang bisa dilakukan anak dalam seminggu. Buatlah sekreatif mungkin.“Buat list activities. Di awal minggu kemarin buat ini, main sepeda, sambil dapat sinar matahari pagi. Berenang sore di teras rumah, atau main apa. Kalau orang tua kreatif, bisa mencoba berbagai aktivitas baru yang menyenangkan,” ungkapnya.
-Melibatkan anak membantu orang tua
Hal lain yang bisa dilakukan dan bahkan bermanfaat buat Anda juga adalah meminta anak untuk membantu urusan di rumah. Mintalah hal-hal sederhana yang juga dia sukai. Anak akan merasa terlibat dan terhibur pada waktu bersamaan.“Kalau sudah lebih besar bisa diajak melakukan aktivitas di rumah. bisa beres lemari, ‘mainan kamu yuk dirapikian’. Itu bonding terbentuk, output ada, belajar juga dapat. Dengan ini kemampuan anak untuk lebih peduli, bersyukur meningkat,” pungkas Ayoe.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)